Prada Lucky Tewas

Kelakuan Lettu Ahmad Faisal di Sidang Tewasnya Prada Lucky Bikin Keluarga Kesal: Rasa Tak Bersalah

Kelakuan terdakwa Lettu Ahmad Faisal di sidang tewasnya Prada Lucky Namo, membuat pihak keluarga kesal. 

Editor: Musahadah
kolase kompas TV
KESAL - Novilda, kakak Prada Lucky Namo mengungkapkan kekesalannya atas sikap terdakwa Lettu Ahmad Faisal di sidang Pengadilan Militer III-15 Kupang, NTT pada Senin (3/11/2025). 

Saksi kemudian menyampaikan, terdakwa Lettu Ahmad Falsal, datang tak lama kemudian.

Ia duduk di sisi sekat ruangan, sementara almarhum duduk di dekat meja kecil.

“Terdakwa hanya menanyakan alasan almarhum kabur,” kata saksi.

Saat ditanya mengenai jam kegiatan berlangsung, saksi beberapa kali menyatakan lupa.

Namun ia memastikan bahwa interogasi tidak berlangsung hingga sore hari, serta ia meninggalkan ruangan kurang lebih satu jam setelah berada di sana.

Saksi juga menyebut sempat melihat Pratu Amir masuk ke ruangan setelah kehadiran Lettu Ahmad Faisal, namun tidak mengetahui apa yang dilakukan selanjutnya.

Majelis hakim dan oditur menekankan keterangan saksi berhubungan dengan kronologi penting sebelum kondisi almarhum memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Keterangan mengenai siapa saja yang berada dalam ruangan, posisi duduk, pakaian, hingga durasi interogasi dinilai relevan untuk mengungkap apakah terjadi kekerasan fisik dalam proses tersebut.

Dengan suara bergetar, Pratu Petrus juga menceritakan bahwa ia melihat dan mendengar langsung penganiayaan terhadap almarhum di ruang staf Intel.

“Izin, saya mendengar suara teriak bilang ‘ampun’ dari almarhum. Suara seperti dicambuk pakai selang,” ujar Pratu Petrus di hadapan hakim.

Kesaksian tersebut sontak membuat suasana ruang sidang berubah hening. Beberapa anggota keluarga korban tampak menundukkan kepala.

Sementara ibunda almarhum yang duduk di barisan kedua tamu sidang menangis tersedu-sedu hingga harus keluar dari ruang sidang, didampingi anggota keluarga lainnya.

Momen ini menjadi puncak emosional dalam persidangan yang diwarnai isak tangis dan suasana tegang. 

Kesaksian Pratu Petrus memperkuat dugaan bahwa meskipun korban telah berulang kali memohon ampun, tindakan kekerasan tetap berlanjut hingga akhirnya berujung pada kematian Prada Lucky.

Sementara itu, ruang sidang tampak dipadati keluarga dan kerabat almarhum, yang sebagian mengenakan kaus putih bertuliskan “Justice for Prada Lucky Namo” sebagai bentuk seruan keadilan. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved