Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji Kota Mojokerto Jadi Panutan, Jemput Bola untuk Menaikkan Omzet

Perjalanan Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji Kota Mojokerto penuh tantangan sejak beroperasi 14 Juli 2025 sampai sekarang.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
mohammad romadoni/surya.co.id
OMZET MENINGKAT - Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji Kota Mojokerto, Haris Saktianto (45). Haris menyampaikan perkembangan Koperasi Merah Putih dengan omzet yang terus meningkat dari pengelolaan gerai sembako di koperasi kelurahan merah putih. 

"Kita kesulitan mendapat barang murah, karena terkena pembatasan pengambilan barang. Saya yakin, kalau pemerintah serius punya kebijakan untuk koperasi merah putih pasti mereka akan patuh, seperti barang-barang sembako harus melalui Koperasi Merah Putih semuanya pasti gerak termasuk swasta (Pabrik)," bebernya.

Realitanya, Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji selama ini mendapatkan barang murah di bawah pasar hanya dari Bulog dan ID FOOD (BUMN Pangan) dengan konsekuensi pasokan masih minim.

Sedangan, produsen swasta memiliki harga yang lebih mahal contohnya harga satu karton minyak goreng Rp 184 ribu dengan Bundling dua banding 1 dengan minyak premium.

Satu karton minyakkita Rp 174.500 dengan jumlah minim.

Dirinya sering hampir tertipu saat mencari distributor barang dengan harga relatif murah.

Sampai akhirnya mendapatkan distributor yang memasok kebutuhan barang koperasi di bawah harga pasar.

"Kalau bisa produsen memprioritaskan KKMP mendapat barang murah, inilah kesulitan yang kami hadapi sulit mencari barang murah untuk koperasi. Harapannya, pemerintah membuat kebijakan yang mendukung sehingga kita bisa mendapatkan barang murah dari distributor," jelas Haris.

Haris menambahkan, pinjaman modal dari Bank Himbara saat ini masih terus berproses, dan rencananya akan digunakan untuk membesar lini usaha salah satunya permodalan usaha berbentuk barang.

Pinjaman modal dari Bank Himbara untuk koperasi merah putih di Mojokerto Raya menunjuk Bank Mandiri. Namun informasi yang dihimpun rencananya permodalan koperasi merah putih bakal dialihkan kepada Agrinas (BUMN).

"Butuh support terus dari pemerintah jangan sampai koperasi merah putih mati, harapannya dipermudah mendapatkan barang murah karena tidak mungkin koperasi menjual dengan harga mahal. Kebetulan Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji beroperasi lebih awal di Kota Mojokerto, akan terus kami kembangkan lagi," tukasnya.

Dia menyampaikan pendiri 15 orang bergiliran menjaga koperasi tanpa digaji mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Rencananya, mereka akan bantuan transportasi bagi pengelola koperasi sekitar Rp 200 ribu/per bulan.

"Pengawas koperasi (KKMP Miji) menyarankan untuk pengelola koperasi mendapat bantuan transportasi, nilainya Rp 200 ribu. Kemungkinan kita terapkan awal tahun 2026 nanti, menunggu pembagian SHU akhir tahun 2025 ini," imbuhnya.

Warga setempat, Sukaryono (48) mengaku, dirinya memilih belanja sembako ke Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji lantaran lebih murah dibandingkan harga pasar.

Produk primadona yang dijual di Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji salah satunya adalah beras.

Ia berharap Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji dapat berkembang pesat sehingga bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

"Sudah lima kali selalu beli beras di Koperasi Merah Putih Kelurahan Miji, harganya lebih murah dan barangnya selalu Ready. Adanya koperasi ini juga sangat membantu warga, terutama menyediakan bahan pokok yang pasti tersedia dengan harga terjangkau," tutupnya.

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved