Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

Geliat Ekonomi Koperasi Merah Putih Desa Bringinan Ponorogo, Pasok Bahan MBG Hingga Simpan-Pinjam

Pengurus Koperasi Merah Putih Desa Bringinan Ponorogo mengaku bermodal bonek (bondo nekat).

|
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: irwan sy
Pramita Kusumaningrum/TribunJatim.com
GELIAT EKONOMI - Ketua Koperasi Merah Putih Desa Bringinan, Jarot Sugeng Setiaji saat memasang plang Koperasi Merah Putih di depan kantornya. Koperasi Merah Putih di Desa Bringinan Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jawa Timur, merupakan satu diantara dua yang berjalan dari 307 desa/kelurahan yang berbadan hukum. 

Menurutnya, pasca dilakukan kerjasama selama sepekan, sudah ada yang meminjam total Rp 10 juta.

Dengan perjanjian dikembalikan Rp 11 juta.

“Alhamdulillah untuk kredit rakyatnya sudah mulai berjalan. Ya masih sepekan laba masih dikit,” tegasnya.

Usaha lain yang mulai berjalan, Jarot mengaku juga ada. Adalah pengelolaan air minum dari desa, di mana sebelumnya dikendalikan kelompok pengelola Tirto Leksono.

“Saat ini kami ambil alih koperasi merah putih. Laba bersihnya dengan kami menarik ke warga itu, 80 persen untuk koperasi sisanya ke pengelola,” ucapnya.

Lainnya adalah usaha menyewakan traktor.

Traktor yang dimaksud sebelumnya merupakan milik Gapoktan akan tetapi tidak dikelola dengan baik.

“Kami perbaiki, solar kami penuhi. Jika ada yang meminjam untuk keperluan diperbolehkan. Harus membayar uang sewa. Laba bersih kami bagi. 30 persen untuk gapoktan dan 70 persen koperasi merah putih,” tambahnya.

Jarot mengaku saat ini bermodal nekat.

Belum ada bantuan dari pemerintah secara langsung.

Dia pun pasca pelatihan opeh dinas terkait merekrut anggota.

Saat ini ada 492 anggota tergabung dalam Koperasi Merah Putih Desa Bringinan.

Modal awal yang dimiliki Koperasi Merah Putih Desa Bringinan adalah Rp 4 juta.

“Kami gunakan untuk operasional kegiatan. Beli solar membayar pekerja traktor dan lain-lain. Pokokknya kami putar dulu modalnya,” tuturnya.

Modal kurang lebih Rp 4 juta itu, didapatkan dari iuran pokok.

Per anggota ditarik Rp 10 ribu.

Pasca resmi, nanti anggota juga membayar iuran wajib Rp 5 ribu per bulan.

“Yang jelas modalnya nekat dulu, nanti perlahan menumbuhkan perekonomian warga. Agar semua ikut merasakan manfaat koperasi merah putih,” pungkasnya.

Sumber: Surya
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved