Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

307 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Ponorogo, Bupati Kang Giri: Kami Atur untuk Tak Berbenturan

Akhir Juli lalu tepatnya 21 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Koperasi Merah Putih.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: irwan sy
Pramita Kusumaningrum/TribunJatim.com
GROUNDBREAKING - Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno saat pelatakan batu pertama pembangunan Gerai Koperasi Merah Putih di Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jatim, Jumat (17/10/2025). Di Bumi Reog sudah terbentuk 307 Koperasi Merah Putih. 

Ringkasan Berita:
  • Ponorogo bentuk 307 Koperasi Merah Putih tercepat ke-2 Jatim.
  • Fokus awal: seleksi ketat pengurus (cegah bad debt).
  • Strategi: atur core bisnis berbeda tiap koperasi agar berkolaborasi & jadi ekosistem.
  • Tantangan: SDM berkualitas.
  • Target: 2026 semua bisnis koperasi harus sudah bagus.

 

SURYA.co.id, PONOROGO - Akhir Juli lalu tepatnya 21 Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Koperasi Merah Putih.

Seluruh Indonesia ada 80 ribu Koperasi Merah Putih terbentuk, termasuk Pemkab Ponorogo turut membentuk Koperasi Merah Putih.

Pemkab Ponorogo membiayai pembentukan 307 Koperasi Merah Putih yang sudah berbadan hukum.

“Kami usahakan semua mempunyai Koperasi Merah Putih. Dan 307 Koperasi Merah Putih terbentuk. Kita tercepat nomor 2 se-Jatim, kalah berapa menit saja dari Nganjuk,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko  (Kang Giri), Selasa (28/10/2025).

Pasca didirikan, Kang Giri Koperasi Merah Putih mengaku tidak sepenuhnya semua bisa berjalan.

Bahwa data terhimpun hanya ada 2 Koperasi Merah Putih yang mulai berjalan, yakni di Desa Baosan Kidul Kecamatan Ngrayun dan Desa Bringinan Kecamatan Jambon.

“Sudah sedang berjalan, karena banyak to nduk untuk 307 itu tidak gampang, maka dibina pelan tapi cepat,” kata Kang Giri.

Seleksi Pengurus

Dia menyatakan bahwa saat ini Pemkab Ponorogo fokus bagaimana memilah masing-masing Koperasi Merah Putih mempunyai core bisnis masing-masing.

“Jangan saling tabrakan, pengurusnya harus kita carikan pengurus yang harus pinter betul misalnya hanya di anggota, tapi karena dia orang hebat cerdas ya, mereka harus-harus bisa menjadi pemimpin di dalam koperasi,” urainya.

Langkah awal, kata dia, ketika membentuk Koperasi Merah Putih adalah menyeleksi secara detail pengurus Koperasi Merah Putih masing-masing desa maupun kelurahan.

“Kami pilah, jangan kemudian pengurusnya bad debt atau punya masalah dengan bank sebelumnya.  Maka kami dorong untuk diteliti betul pengurus satu demi satu, kira cek kan kita bantu ngecek di beberapa bank,” tuturnya.

Tujuannya jangan ada pengurus Koperasi Merah Putih pernah mempunyai pinjaman yang macet.

Ditakutkan, kemudian terjadi transaksi ada yang menyendat.

“Dengan bank gandoli dan mempersulit maka itu yang pertama. Akhirnya kita tercepat nomor 2 hanya beda berapa menit itu sama Nganjuk,” tambahnya.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved