Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

KDMP Oro-Oro Ombo Lumajang Jadi Pelopor, Raup Omzet Rp 126 Juta dari Toko Sembako

Koperasi Desa Merah Putih Oro-Oro Ombo, Lumajang, Jatim, pelopor koperasi aktif. Raup omzet Rp 126 juta dari toko sembako murah.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Kominfo Lumajang
KOPERASI MERAH PUTIH - Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar saat meninjau KDMP Oro-oro Ombo di Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. 

Ringkasan Berita:
  • KDMP Oro-Oro Ombo di Lumajang, Jatim, resmi buka toko sembako, omzet Rp 126 juta di bulan pertama.
  • Modal awal Rp 70 juta dari pinjaman pribadi, jual sembako di bawah HET.
  • Pemkab Lumajang dorong aktivasi koperasi lain, belum ada yang ajukan pinjaman ke Himbara.

 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), menjadi pelopor koperasi aktif dan produktif dari 205 KDMP yang telah dibentuk. 

Dipimpin oleh Muhammad Rifai, koperasi ini resmi menjalankan usaha toko sembako sejak 24 Agustus 2025, dan mencatat omzet Rp 126 juta pada bulan pertama operasional.

Modal Mandiri dan Strategi Harga Terjangkau

Rifai memulai usaha dengan modal pinjaman Rp 70 juta dari temannya, setelah belum ada kejelasan dukungan dari desa. 

"Setelah dibantu pemerintah mengurus akta notaris, namun dari desa belum ada kejelasan. Sedangkan anggota yang sudah dibentuk ini sudah antusias menjalankan usaha. Ketimbang kecewa, akhirnya saya mencari modal sendiri, tanya pinjaman ke teman saya," ujar Rifai ketika dikonfirmasi pada Kamis (23/10/2025).

Ia memilih membuka toko sembako dengan harga jual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti Minyakita Rp 15.000 per liter dan beras SPHP Rp 60.000 per sak 5 kg.

"Kami berdiskusi usaha apa yang langsung menyasar masyarakat, lalu tercetus toko sembako," beber pria berusia 36 tahun tersebut. 

Baca juga: Bupati Lumajang: 60 Koperasi Merah Putih Siap Buka Usaha, SDM dan Akses Modal Diperkuat

Promo Laris Saat HUT RI, Omzet Capai Rp 126 Juta

Momentum HUT RI dimanfaatkan Rifai untuk mengenalkan koperasi lewat promo sembako murah. 

Hasilnya, 100 karton minyak dan 2 ton beras ludes dalam satu jam. 

Strategi pemasaran dilakukan melalui media sosial dan promosi dari mulut ke mulut.

Baca juga: Kopdes Merah Putih Lumajang Baru Satu yang Aktif, Pemkab Dorong Perencanaan Usaha Matang

Tantangan Stok Kulakan dan Harapan ke Pemerintah

Rifai mengaku kesulitan mendapatkan stok Minyakita secara konsisten. 

"Kami kendala di Minyakita karena stok yang tidak menentu. Kami harus mencari cara agar selalu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," ucapnya. 

Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang membantu menyediakan akses kulakan yang stabil dan terjangkau, bukan hanya soal modal usaha.

"Kami berharap pemerintah ini bukan soal modal. Tapi bagaimana menyediakan stok yang mencukupi untuk kulakan. Karena selama ini juga tak mudah mendapatkan stok produk untuk kulakan dengan harga yang terjangkau. Dukungan peran pemerintah dalam hal tersebut sangat dibutuhkan," tandas pria yang mengaku memulai bisnis secara otodidak itu. 

Dorongan Pemkab Lumajang untuk Aktivasi Kopdes

Kepala Dinas Koperasi Lumajang, Muhammad Ridha, membenarkan bahwa KDMP Oro-Oro Ombo adalah satu-satunya koperasi yang aktif. 

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved