Polisi Bakar Suami di Mojokerto

Alasan Briptu FN Polwan yang Bakar Suami di Mojokerto Tak Dimasukkan Sel, 3 Balitanya Butuh ASI

Briptu FN (inisial), polwan yang telah membakar suaminya, Briptu RDW (27) dipastikan tetap bisa memenuhi kewajibannya sebagai ibu kepada tiga anaknya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
youtube Kompas TV
Polisi yang dibakar istrinya, Briptu RDW saat dimakamkan di rumahnya di Mojokerto, pada Minggu (9/6/2024). 

Sambil menunggu kepulangan korban, Briptu FN memotret plastik berisi bensin dan mengirimkan foto itu ke korban disertai pesan bernada ancaman.

Isi pesan itu adalah "Apabila tidak pulang semua anak-anaknya akan dibakar”.

Setelah itu tersangka meminta seorang saksi yang merupakan asisten rumah tangga (ART) untuk membawa pergi ketiga anaknya keluar rumah.

Reaksi Menkominfo dan Menko PMK 

Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Menkominfo Budi Arie Setiadi. (Tribunnews)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, pihaknya berduka atas peristiwa polwan yang membunuh suaminya, sesama polisi, karena kecanduan judi online.

Budi Arie turut menyinggung ada prajurit TNI yang tewas karena bunuh diri buntut terlilit utang ratusan juta.

Hal tersebut Budi Arie sampaikan dalam rapat bersama Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

"Selanjutnya ini juga hot ini soal judi online, kita harus berduka cita karena ada polisi yang ketika saya baca beritanya siapa yang membakar siapa, itu ternyata istrinya ya, ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki ya. Ini tanpa gender stereotip loh. Yang istrinya membunuh suaminya polisi," ujar Budi Arie.

"Walaupun sekitar 3 minggu lalu Letkol TNI bunuh diri, karena utang judi online Rp 900 juta," sambungnya.

Budi menjelaskan, Kominfo sudah memblokir dua juta konten judi sejak dirinya menjabat menteri.

Ia pun membantah bahwa keberadaan judi online yang masih ada hingga kini, bukan karena Kominfo tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Jadi memang judi online ini bukannya kita enggak bisa melakukan yang sesuai tugas kita. Kita sepanjang 17 Juli saya sejak saya dilantik jadi menteri, judol 2 juta lebih konten saya take down," tutur Budi Arie.

Ia menegaskan, untuk menangani keberadaan judi online, hal itu tidak hanya menjadi tugas Kominfo semata.

"Karena internet ini kan borderless. Lintas negara. Servernya di negara lain. Aparat keamanan, termasuk juga akhirnya diputuskan dalam rapat terbatas presiden memutuskan pembentukan satgas judi online yang diketuai oleh Kemenko Polhukam, di mana saya sebagai ketua bidang pencegahan dan Kapolri sebagai ketua bidang penindakan," jelasnya.

"Karena itu pemberantasan judi online ini bukan satu tugas kementerian seperti Kominfo. Kominfo iya betul mencegah, men-take down. Tapi yang lain-lain mesti di institusi lain, OJK, BI karena sistem pembayaran dan sebagainya, ini lintas sektoral, termasuk luar negeri," imbuh Budi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved