Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

Gerakan Ekonomi Baru Dari Sumenep Itu Bernama Koperasi Desa Merah Putih

Sebanyak 334 desa dan kelurahan di 27 kecamatan sudah terbentuk Koperasi Desa Merah Putih pada akhir Juni 2025

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Wiwit Purwanto
SURYA.co.id / Ali Hafidz
FOKUS: Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli saat memberikan keterangan terkait program KDMP di kantornya, Kamis (30/10/2025). 

Sampai saat ini, ada beberapa koperasi sudah mulai bergerak secara mandiri. Tercatat ada 10 KDMP yang menjalankan usaha simpan pinjam dan gerai sembako, salah satunya di Desa Lobuk Kecamatan Bluto.

Pemkab Sumenep katanya, tetap berharap dan optimistis jika semua warga desa kompak mau terlibat aktif, KDMP bisa menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

"Program ini Top-down dari pemerintah pusat, tapi niatnya sangat bagus. Kunci suksesnya di kekompakan dan komitmen warga desa," katanya.

Pihaknya menambahkan, manfaat KDMP bukan hanya untuk anggota, tapi juga untuk desa. Kenapa, karena sebesar 20 persen dari SHU KDMP akan menjadi kontribusi bagi Pendapatan Asli Desa (PAD).

"Jadi benar-benar kembali ke desa," pungkasnya.

Dengan berbagai fasilitas, pendampingan, hingga digitalisasi yang telah disiapkan katanya, Koperasi Desa Merah Putih di Sumenep bukan sekadar wadah ekonomi, tetapi simbol gerakan gotong royong modern - ekonomi dari desa, oleh desa, dan untuk desa.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved