Koperasi Merah Putih dan Asta Cita

Ini Sejumlah Tantangan yang Masih Dihadapi Koperasi Desa Merah Putih Kabupaten Lamongan

KDMP  di Lamongan masih menghadapi beberapa tantangan di antaranya, keterbatasan modal, minimnya tenaga pendamping.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Hanif Manshuri
GUDANG DAN GERAI - Pembangunan Gudang dan Gerai KDKMP di Kabupaten Lamongan untuk mendukung operasional koperasi desa merah putih (KDMP). KDMP di Lamongan masih menghadapi beberapa tantangan diantaranya, keterbatasan modal, minimnya tenaga pendamping. 

Ringkasan Berita:
  • Keterbatasan modal dan minimnya tenaga pendamping menjadi salah satu masalah operasional koperasi desa merah putih (KDMP) di Lamongan Jawa Timur. Saat ini ada 474 KDMP di Lamongan.
  • Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mengawalinya dengan melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi pengembangan usaha KDMP yang disesuaikan kemampuan anggaran
  • Pendampingan berkelanjutan dari dinas koperasi agar koperasi tetap berjalan, akan terus dilakukan

 

SURYA.CO.ID LAMONGAN - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Lamongan, Etik Sulistiani, mengungkapkan, operasional koperasi desa merah putih (KDMP)  di Lamongan masih menghadapi beberapa tantangan di antaranya, keterbatasan modal, minimnya tenaga pendamping.

"Meski begitu, sejumlah KDMP di Lamongan telah mulai berjalan, seperti toko pertanian, toko olahraga, hingga jasa sewa alat pertanian," kata Etik kepada SURYA.

Untuk mempersiapkan beroperasinya 474 KDMP di Lamongan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mengawalinya dengan melakukan banyak langkah. 

Baca juga: Ratusan KDMP di Lumajang Belum Siap Beroperasi, Jenis Usaha Belum Jelas

Intensitas rapat koordinasi satuan tugas KDMP telah dimulai sejak 26 Agustus 2025 di Ruang Kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan.

Kemudian disusul dengan rakor kepala desa se-Kabupaten Lamongan pada minggu pertama bulan September 2025.

Sosialisasi Pengembangan Usaha KDMP

Termasuk gerakan sosialisasi pengembangan usaha KDMP oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan bekerjasama dengan Bank Jatim dengan menghadirkan PT. Pupuk Indonesia, PT. Pertamina, Bulog dan Idfood kepada KDMP yang telah ditetapkan menjadi prioritas pengembangan atau percontohan pada tanggal 17 September 2025.

Kemudian maraton melakukan pendampingan penguatan kelembagaan dan Pengembangan Usaha oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan di 8  Kecamatan sesuai kemampuan anggaran pada tanggal 22 September hingga  7 Oktober 2025. 

"Kita ada pendidikan dan pelatihan bagi KDKMP sebanyak 260 peserta oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan untuk penguatan Kelembagaan, Manajemen dan SDM selama lima hari, " kata Etik. 

Baca juga: Ratusan Pengurus KDMP di Kabupaten Lamongan Digembleng Selama Dua Hari

Pihaknya berusaha ekstra mendorong Kopdes, Kophan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat melalui Rapat kkordinasi satuan tugas kpperasi Desa /Kelurahan Merah Putih, disusul kemudian rakor camat se-Kabupaten Lamongan pada 28 Agustus 2025.

Baca juga: Gelar Razia Rutin, Polsek Sukodadi Lamongan Sita Ribuan Liter Miras dari Warung dan Kafe

Sekda juga menelurkan surat untuk penegasan pelaksanaan pengembangan ysaha KDMP tertanggal 08 September 2025 Nomor : 500.3/ 360 /413.112/2025 perihal Pengembangan Usaha Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang disusul rakor dengan kepala desa se-kabupaten pada minggu pertama bulan September 2025.

Diakui, dalam mensukseskan program Koperasi Merah Putih ada kendala yang tidak bisa dipungkiri yakni, permodalan koperasi yang masih sangat kecil, karena KDMP di Kabupaten Lamongan murni pembentukan baru.

Dukungan pembiayaan dari Bank Himbara masih belum bisa direalisasikan karena belum adanya persyaratan yang sulit dipenuhi (Slik OJK), PT. Pupuk Indonesia maupun Bulog Jawa Timur tidak bisa konsinyasi, harus membayar kontan.

Kurangnya tenaga pendamping koperasi, hanya ada 7  tenaga pendamping dan 8 pengawas koperasi.
 
Belum adanya juknis /regulasi terkait kerjasama usaha antara KDMP dan pihak terkait terutama untuk kegiatan usaha dengan PT. Pupuk Indonesia dan PT. Pertamina.

Apa ada  target untuk mengekspor produk unggulan koperasi, Etik memastikannya belum ada, karena beberapa koperasi yang sudah berjalan masih skala kecil sehingga cukup di kerjakan oleh pengurus koperasi.

Siap Jalin Bisnis Kemitraan

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved