Ratusan KDMP di Lumajang Belum Siap Beroperasi, Jenis Usaha Belum Jelas

Ringkasan Berita:

• Dari ratusan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Lumajang, Jawa Timur (Jatim), hanya KDMP Oro-Oro Ombo yang aktif dan produktif.
• Belum ada KDMP di Lumajang yang ajukan pinjaman ke Himbara, karena jenis usaha belum jelas.
• Partisipasi warga desa jadi kunci, agar KDMP di Lumajang bisa berjalan sesuai potensi lokal.

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Dari ratusan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang telah dibentuk di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), hanya KDMP Oro-Oro Ombo yang tercatat aktif dan produktif. 

Sementara, ratusan KDMP lainnya masih tertahan di tahap persiapan, karena belum memiliki arah usaha yang jelas.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, Muhammad Ridha, menyebut tantangan utama adalah belum adanya satu pun KDMP yang mengajukan pinjaman ke bank anggota Himpunan Bank Negara (Himbara).

Belum Ajukan Pinjaman, Usaha Belum Siap

Ridha menjelaskan, bahwa meskipun koperasi berpeluang mendapatkan pinjaman hingga Rp 3 miliar, pihaknya belum mendorong pengajuan dana, karena jenis usaha yang akan dijalankan belum terdefinisi dengan baik.

“Kami ingin memastikan dulu jenis usahanya dan siap dikelola. Jangan sampai pinjaman dimanfaatkan tanpa perencanaan matang,” tegas Ridha.

Peran Masyarakat Jadi Kunci

Menurut Ridha, keberhasilan koperasi desa sangat bergantung pada partisipasi masyarakat. 

Ia mendorong pengelola KDMP untuk aktif mengajak warga desa bergabung sebagai anggota, agar koperasi memiliki fondasi kuat sebelum menjalankan usaha sesuai potensi lokal.

“Mereka harus mengajak masyarakat di desanya untuk bergabung, baru kemudian menjalankan usaha sesuai potensi desa masing-masing,” tutur Ridha.

Progres Aktivasi Usaha Masih Berjalan

Meski baru satu koperasi yang benar-benar aktif, Ridha menyebut tren aktivasi usaha KDMP di Lumajang cukup positif.

Kini, sebagian besar koperasi berada di tahap dua, yaitu persiapan dasar operasional.

“Progres di Lumajang sejauh ini cukup baik, tapi belum banyak yang benar-benar jalan,” tutup Ridha.