Laju IFH Kabupaten Mojokerto September 2025 Masih Terkena Imbas Kenaikan Harga Emas dan Beras

Laju Indeks Fluktuasi Harga (IFH) di Kabupaten Mojokerto mencapai -0,09 persen di September 2025.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
surya/Mohammad Romadoni (Romadoni)
SEMBAKO MURAH - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Mojokerto Gus Barra, menyapa masyarakat dalam kegiatan pasar murah yang digelar di Bundaran Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (21/9/2025). Laju Indeks Fluktuasi Harga (IFH) di Kabupaten Mojokerto mencapai -0,09 persen di September 2025. 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Laju Indeks Fluktuasi Harga (IFH) di Kabupaten Mojokerto mencapai -0,09 persen di September 2025.

Kepala Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, menjelaskan adapun komoditas penyumbang kenaikan IFH tertinggi adalah emas perhiasan.

Ia menyebut, dinamika harga emas global sangat mempengaruhi pergerakan harga emas lokal secara nasional, termasuk di Kabupaten Mojokerto.

"Kenaikan di pasar global menyebabkan harga lokal ikut naik, terutama dipengaruhi kurs rupiah terhadap dolar (AS). Sehingga, berdampak terhadap IFH Kabupaten Mojokerto pada bulan September 2025," kata Bambang, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, selain emas perhiasan dan beras masih ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga rata-rata dari bulan September lalu, di antaranya telur ayam ras, cabai merah, minyak goreng, bahan pelumas (Oli/, kentang, daging sapi, pembersih lantai dan gula pasir.

Perkembangan IFH Kabupaten Mojokerto masih fluktuatif, menyusul deflasi dari sejumlah komoditas seperti bawang merah, elapa, daging ayam ras, cabai rawit, tomat sayur, solar, wortel, kol putih/kubis, bandeng dan udang basah.

"Laju IFH Kabupaten Mojokerto bulan Januari 2025 hingga bulan September 2025 di angka 1,36 persen. Sedangkan, IFH YoY tercatat sebesar 2,56 persen," ungkapBambang.

Bambang menambahkan, capaian IFH di angka -0,09 persen juga menunjukkan adanya penurunan harga pada sejumlah komoditas seperti bawang merah.

Penurunan harga bawang merah ini dipicu panen raya di sejumlah daerah sentra, pada awal Agustus 2025 lalu.

"Pasokan meningkat tajam sehingga menekan harga di pasar. Apalagi, peran Jawa Timur sebagai produsen besar Nasional, membuat suplai dari berbagai daerah masuk ke pasar Mojokerto mendorong kompetisi harga semakin ketat," pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved