Kapolres Ngada Ditangkap

Kemarahan Orangtua Bocah 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada: Hukum Seumur Hidup atau Mati!

Terungkap kemarahan orangtua bocah berusia 6 tahun yang dicabuli eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman. 

Editor: Musahadah
tribunnews/reynas abdila
HUKUM SEUMUR HIDUP - Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja ditetapkan sebagai tersangka kasus asusila dan narkoba. Orangtua korban meminta AKBP Fajar dihukum seumur hidup atau hukuman mati. 

"Ada pun beberapa alat bukti yang kami dapat dari saksi-saksi ada sembilan orang, kemudian petunjuk dari CCTV dan dokumen registrasi di resepsionis."

"Kemudian barang bukti satu baju dress anak bermotif love pink," papar Patar Silalahi. 

Patar menjelaskan, awal mula kasus ini diungkap sejak 22 Januari 2025 setelah menerima laporan.

Setelah menerima laporan, keesokan harinya dilakukan penyelidikan ke sebuah hotel di Kupang.

"Menggali informasi dari staf hotel serta pengecekan terhadap data hotel yang tertanggal 11 Juni 2024," katanya. 

Dari awal pengecekan itu lah kemudian polisi menemukan bukti-bukti tersebut. 

Korban Trauma hingga Takut Lihat Pria Berbaju Coklat  

KORBAN EKS KAPOLRES NGADA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTT, Veronika Ata. Dia mengatakan, tiga anak korban pencabulan eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Lukman mengalami trauma berat.
KORBAN EKS KAPOLRES NGADA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTT, Veronika Ata. Dia mengatakan, tiga anak korban pencabulan eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Lukman mengalami trauma berat. (kolase pos kupang/warta kota)

Nasib pilu dialami tiga anak korban kebejatan eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman. 

Tiga anak, masing-masing berusia  6 tahun, 12 tahun dan 13 tahun itu kini mengalami trauma berat. 

Bahkan, seorang anak sampai ketakutan saat bertemu dengan pria berpakaian coklat. 

Hal ini diungkapkan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTT Veronika Atta saat dikonfirmasi Pos Kupang (grup surya.co.id). 

"Kondisi dari ketiga korban ini sedang dalam trauma. Salah satu korban ketika melihat orang yang menggunakan baju warna cokelat, dia ketakutan," kata Veronika Atta, Jumat (14/3/2025). 

Baca juga: Kelakuan Muncikari F yang Bawa Anak 6 Tahun untuk Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Diduga Ikut Layani

Menurut Veronika, korban ketakutan dengan baju warna cokelat karena pakaian itu identik dengan seragam polisi. 

Setiap kali korban melihat pria yang mengenakan baju cokelat, korban selalu meminta pria itu berganti pakaian. 

"Dia meminta untuk orang harus mengganti baju karena mengalami trauma berat," ujar Veronika.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved