Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar

Beda Nasib Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Pentolan Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Masih di RS

Beginilah beda nasib antara Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Sampetoding, para pentolan sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

kolase Tribun Timur
Annar Salahuddin dan Andi Ibrahim. Inilah Beda Nasib Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Pentolan Sindikat Uang Palsu UIN Makassar. 

SURYA.co.id - Beginilah beda nasib antara Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Sampetoding, para pentolan sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

Diketahui, Penyidikan kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin masih terus bergulir dan satu per satu fakta terungkap.

Salah satunya kebohongan Andi Ibrahim yang mengelabuhi banyak pihak termasuk rektorat.

Andi melakukan siasat licik dan mencetak uang palsu tersebut, sehingga aksinya berjalan mulus selama 2 tahun.

Sementara itu, nasib beda dialami Annar Salahuddin Sampetoding.

Baca juga: Pantesan Uang Palsu di UIN Makassar Mudah Beredar dan Sulit Dideteksi, Lalui 19 Tahap saat Cetak

Annar yang sempat syok karena ditetapkan jadi tersangka, hingga kini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Jl Mappaoddang, Makassar, Kamis (2/1/2025).

Berikut ulasan tentang nasib mereka melansir dari Tribun Timur.

  1. Kebohongan Andi Ibrahim Terbongkar

Wakil Rektor 1 UIN Alauddin Makassar, Prof Kamaluddin mengaku pihaknya sama sekali tidak mencium adanya pabrik uang palsu itu karena gelagat tersangka, Andi Ibrahim yang saat kejadian masih menjabat kepala perpustakaan, tidak mencurigakan. 

Meski demikian, diakuinya, mesin cetak uang yang ada di perpustakaan sebenarnya sudah diketahui kalangan perpustakaan dan para staf, 

Hanya saja, saat ditanya mesin itu untuk apa, Andi Ibrahim menyebut untuk pencetakan buku. 

Mesin cetak seharga Rp 600 juta yang didatangkan dari China itu diletakkan Andi Ibrahim di ruang kamar mandi yang disekat pakai partisi diberi peredam suara. 

"1-2 hari saat mesin diterima, belum disekat. Jendelanya ditutupi. Siapapun yang lalu lalang pasti melihat," terang Prof Kamaluddin dikutip dari acara Telusur TV One pada Senin (30/12/2024).

Baca juga: Pantesan Andi Ibrahim Mau Jadi Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Begini Rayuan Annar Salahuddin

Karena ada mesin cetak di depan kamar mandi itu lah, akhirnya kamar mandi laki-laki yang ada di sampingnya tidak difungsikan. 

Andi Ibrahim justru menggunakan kamar mandi itu untuk menyimpan material untuk pencetakan uang. 

Pihak staf yang mengetahui hal itu tidak curiga karena Andi Ibrahim selalu mengatakan bahwa itu untuk percetakan kepentingan UIN Alaudddin. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved