Sindikat Uang Palsu Kampus UIN Makassar

Beda Nasib Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Pentolan Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Masih di RS

Beginilah beda nasib antara Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Sampetoding, para pentolan sindikat uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar.

kolase Tribun Timur
Annar Salahuddin dan Andi Ibrahim. Inilah Beda Nasib Andi Ibrahim dan Annar Salahuddin Pentolan Sindikat Uang Palsu UIN Makassar. 

Apakah rektorat tidak memantau? 

Prof Kamaluddin mengatakan, selama ini Andi tidak pernah meminta izin resmi. 

Saat ditanya mengenai hal itu, dia mengatakan sudah lapor dan menyampaikan ke rektorat.

"Ya udah, apa yang mau disampaikan. Dia atasan di sini, dia menguasai gedung ini kok," kata Kamaluddin. 

Dikatakan Prof Kamaluddin, sesuai pengakuan pelaku, mereka menjalankan pencetakan uang palsu itu di malam hari. 

Selain ini, perpustakaan tutup pada pukul 16.30, kecuali hari Jumat pukul 16.00.

Dari keterangan yang dia terima, pelaku datang ke UIN Alauddin pada malam hari. Dan saat ditanya petugas keamannan dia mengaku dipanggil kepala perpustakaan. 

"Kalau yang memanggil kepala perpustakaan gak ada yang berani," katanya. 

Prof Kamaluddin lalu menunjukkan tempat yang digunakan untuk menyimpan cetakan uang palsu yang sudah jadi di lantai dua. 

Ternyata jarak antara mesin percetakan dengan gudang itu cukup jauh, dan harus melewati depan staf perpustakaan.

"Jadi, gak mungkin dilakukan siang hari, karena penuh mahasiswa," katanya. 

Baca juga: Daftar Kebohongan Andi Ibrahim Bos Sindikat Uang Palsu UIN Makassar, Pihak Rektorat Tak Berkutik

Diakuinya, gudang tempat penyimpanan uang palsu itu kuncinya dipegang Andi Ibrahim, sehingga tidak diketahui staf lain.

Di gudang itu ditemukan  16 dus kertas uang, ditambah 1 bungkusan. Ada juga dus uang yang sudah ducetak, tapi belum dipotong. 

Diakui Prof Kamaluddin pihaknya sebenarnya mencurigai ada pelaku lain karena sejak awal Andi Ibrahim tidak mau jujur dan selalu ngeles. 

Dia juga sudah berkali-kali meminta Andi Ibrahim untuk jujur, namun dia tidak pernah mau bicara. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved