Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri

Update Nasib Anak Bungsu yang Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Ini Wali Asuhnya

10 hari berlalu, kasus pembunuhan satu keluarga guru di Kediri masih menjadi sorotan.  Begini kabar anak bungsu yang selamat.

Penulis: Isya Anshori | Editor: Musahadah
kolase surya/isya anshori/istimewa
Begini nasib anak bungsu yang selamat dalam tragedi pembunuhan satu keluarga guru di Kediri. 

"Supaya dihukum seberat-beratnya. Kami menyerahkannya kepada polisi,” ujar Marsudi, kepada Kompas.com, Senin (9/12/2024). 

Selain itu, Marsudi menambahkan, pihak keluarga juga sudah menutup pintu maaf bagi pelaku. 

Bahkan, semisal nantinya pelaku selesai menjalani hukuman, mereka akan menolak kepulangannya.

“Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang),” lanjut pemuda yang turut membawa dan mengurus kebutuhan bocah SPY selama di rumah sakit ini.

Yusa, kata Marsudi, merupakan kerabat yang sejak kecil diasuh oleh anggota keluarga yang lain yang tinggal di wilayah Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri.

Selama itu, Yusa hampir tidak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar.

“Setahu saya dia berkunjung ya sekali pas kejadian itu,” lanjut Marsudi.

Priyanto, kakak Kristina mengatakan, pihak keluarganya meminta pelaku dihukum dengan ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya agar menimbulkan efek jera sekaligus agar peristiwa seperti tidak terulang lagi.

“Harapannya pelaku dihukum sesuai undang-undang yang ada. Sesuai perbuatannya,” kata Priyanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/12/2024).

Tersangka Yusa Cahyo Utomo kini masih ditahan di Mapolres Kediri menyusul penangkapannya di sebuah tempat di Kabupaten Lamongan, sehari setelah melakukan pembunuhan. 

Yusa, pria berperawakan kecil yang ditangkap polisi dalam pelariannya di Kabupaten Lamongan itu, sempat dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar Mapolres Kediri.

Polisi memastikan akan menjerat dia dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal, mati.   

Yusa mengaku menyesali semua perbuatannya.

“Saya menyesal,” ujar Yusa yang kedua kakinya tertembus timah panas polisi sambil menunduk, Jumat (6/12/2024).

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved