5 Guru Besar di Surabaya Diperiksa
Sempat Jadi Asesor Guru Besar ULM, Prof Huda: Tak Terima Penugasan Review Jurnal dari LLDIKTI VII
Dugaan keterlibatan LLDIKTI Wilayah VII dalam proses pengajuan guru besar abal-abal diduga dilakukan secara sistematis dengan melibatkan asesor
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
Iapun menegaskan tidak pernah mendapat permintaan review calon guru besar dari LLDikti Wilayah VII karena dirinya hanya mendapat penugasan review dari Kemendikbudristek.
Diberitakan sebelumnya, oknum LLDIKTI wilayah VII diduga mematok tarif untuk melancarkan proses pengajuan guru besar.
Berkedok sosialisasi percepatan guru besar di tingkat universitas, oknum kemudian memberikan penawaran pada calon guru besar untuk dilancarkan proses pengajuan guru besarnya dengan nominal Rp 200-300 juta.
Nominal tersebut belum termasuk pemenuhan syarat khusus yakni, sebuah karya ilmiah atau jurnal internasional bereputasi.
Untuk satu jurnal dibanderol Rp 60-75 juta di luar Rp 200 juta tersebut.
Proses menciptakan gubes abal-abal ini diduga melibatkan asesor, oknum LLDIKTI VII Jatim, dan oknum di kementerian.
guru besar
LLDikti
Universitas Hang Tuah
Surabaya
Universitas Lambung Mangkurat
Mokhamad Khoirul Huda
Asesor
SURYA.co.id
Sulvi Sofiana
KIKA Minta Ombudsman Turun Tangan Terkait Kasus Dugaan Pelanggaran Pengajuan Guru Besar |
![]() |
---|
Guru Besar ITS Surabaya Prof Dr Ir Suprapto: Kepala LLDikti Tak Boleh Jadi Asesor |
![]() |
---|
Pengajuan Gelar Guru Besar Diduga Ada Penyimpangan, LLDikti Jatim Telusuri Pejabat yang Bermain |
![]() |
---|
Kepala LLDIKTI VII Jatim Bantah Terlibat Pengajuan Guru Besar 'Abal-Abal' |
![]() |
---|
3 Guru Besar Ubaya Diperiksa Kemendikbudristek, Klarifiksi Rektor: Ada Kesalahan Input Data di Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.