Berita Jember

Demo Menggugat 7 Program Prioritas Bupati Jember di DPRD, Mahasiswa IMM Malah Dipentungi Polisi

marak nepotisme di Pemkab Jember karena banyak anggota keluarga Bupati Hendy menduduki jabatan strategis di birokrasi.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
Para Mahasiswa IMM dan polisi bersitegang, sebelum kemudian terlibat aksi dorong dalam aksi di Gedung DPRD Jember, Senin (10/6/2024). 

"Saya rasa itu hal yang wajar, karena kami juga harus mengamankan unjuk rasa ini agar berjalan kondusif. Dan tadi adik-adik memaksa masuk, tetapi kami bertahan saja," kata Istono.

Ketika aksi saling dorong itu nyaris chaos namun para pengunjuk rasa masih bisa diajak negosiasi, sehingga tidak sampai terjadi kericuhan berkepanjangan.

"Sempat tadi baret anggota diambil oleh adik-adik tetapi setelah itu dikembalikan atas perintah korlapnya. Tidak ada yang terluka, baik mahasiswa ataupun anggota polisi," paparnya.

Sementara Asisten Pemkab Jember Bidang Admistrasi Umum, Harry Agustriono mengatakan, Bupati Hendy tidak bisa menemui massa karena bersamaan dengan sidang paripurna di dalam Gedung DPRD.

"Akhirnya kami yang diminta untuk menemui mahasiswa. Ini bukan berarti bupati menyepelekan mereka, tetapi karena kami bagian dari pemkab, jadi bupati menghadiri undangan paripurna," dalih Agus.

Agus mengaku seluruh tuntutan dari kader IMM Jember tersebut akan diserahkan kepada Bupati Hendy. Sebab aspirasi mereka harus tetap diperhatikan. "Karena itu adalah aspirasi dan hak mereka sebagai masyarakat untuk memberikan masukan kepada bapak bupati," paparnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim mengatakan rapor merah dari kader IMM ini akan dipelajari. Sebab itu adalah penilaian mereka terhadap kerja Pemkab.

"Kebetulan kami yang juga petinggi partai akan mempertimbangkan itu. Tentunya kalau ini raport merah berarti kan menandakan tidak bisa naik kelas, apakah layak tidak untuk tahun depan," kata Halim.

Halim juga menilai, terjadinya aksi dorong antara polisi dengan mahasiswa sore tadi itu hanya masalah miskomunikasi saja di lapangan. "Jadi kami tanggapi secara baiklah, tidak usah berlebihan. Kalau kami beranggapan, itu cuma ada miskomunikasi," ucapnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved