Rumah Ketua KPPS Dilempari Bom

SOSOK Otak Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Ternyata Residivis, Sasaran Anak Sulung Korban

Ini lah sosok otak pengeboman rumah Ketua KPPS di Pamekasan Madura. Ternyata bukan KUsyairi sasarannya tapi anak sulungnya.

Penulis: Muchsin | Editor: Musahadah
kolase surya.co.id/luhur pambudi/muchsin
MA, otak pengeboman rumah Ketua KPPS di Pamekasan ditangkap polisi. 

Kusyairi menduga teror yang diduga ledakan bom yang menimpa rumahnya ini tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2024.

Dugaan ini dikuatkan saat proses pencoblosan di TPS dusun setempat tidak ada masalah apa pun.

"Mungkin ada orang tidak suka ke saya perihal apa saya tidak tahu, yang jelas selama proses pencoblosan di TPS sini saya menjalankan sesuai aturan, artinya tidak ada kecurangan apa pun. Hati orang kan tidak ada yang tahu seperti apa isinya," duganya.

Kusairi juga mengaku tidak mengalami intimidasi dari oknum atau tokoh masyarakat setempat agar memenangkan salah satu Capres atau Caleg saat pencoblosan suara.

Dia memastikan semua pencoblosan Pemilu di TPS Dusun setempat dilakukan dengan jujur dan transparan yang disaksikan 16 saksi partai serta Bawaslu.

"Saya tidak punya masalah apapun dengan warga setempat, orang niat jelek ke saya, saya tidak tahu juga. Kalau saya punya salah ke orang, saya pribadi mohon maaf, tapi saya merasa tidak punya masalah apa pun," tutupnya.

Masih Bersyukur

Ketua KPPS di Pamekasan, Kusyairi duduk di depan rumahnya yang berantakan akibat dilempari bom.
Ketua KPPS di Pamekasan, Kusyairi duduk di depan rumahnya yang berantakan akibat dilempari bom. (kolase surya/kuswanto ferdian/muchsin)

Meski rumahnya sudah luluh lantak, Kusyairi mengaku masih bersyukur. 

Pasalnya, sang anak Qurratul Ainiyah selamat dalam kejadian nahas tersebut. 

Diungkapkan Kusyairi, beberapa jam sebelum kejadian, Qurratul Ainiyah tidur di rumah yang kini sudah luluh lantak itu. 

Beruntung, sekitar pukul 02.00 WIB, anaknya pindah tidur di rumah pertama yang lokasinya berdekatan dengan rumah yang hancur akibat ledakan yang diduga bom tersebut.

"Siang hari kadang anak saya tidur di situ. Malam Seninnya itu saat kejadian, melihat anak saya tidur di rumah itu. Lalu sekitar pukul 02.00 WIB anak saya katanya pindah ke rumah depan. Ledakannya terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari," kata Kusyairi

Dini hari itu bapak anak tiga ini mengaku syok saat melihat rumah keduanya di bom orang tak dikenal.

Waktu kejadian itu, dalam keadaan matanya masing linglung, dia langsung mencari anaknya yang perempuan karena saat malam harinya dia melihat tidur di rumah yang kini hancur tersebut.

"Saya malam harinya melihat anak saya tidur di rumah belakang. Namun beruntung anak perempuan saya selamat dan masih bisa melihat senyumnya," syukurnya sembari menyeka keringat.

Menurut Kusyairi, rumah keduanya itu biasa menjadi tempat kumpul keluarganya jika sumpek tinggal di rumah pertama.

Terkadang, dia juga sering tidur di rumah tersebut.

"Kalau malam rumah itu pasti ditempati, kadang anak saya yang laki-laki, dan kadang ditempati anak perempuan, jadi tempat peristirahatan kedua," ceritanya.

Saat ini, anak perempuan Kusyairi masih syok dan sering menangis pasca kejadian ledakan tersebut.

 

Diberitakan sebelumnya, rumah berdinding gedek yang selama ini ditempati anak Kusyairi hancur berantakan.

Pintu depan yang terbuat dari kayu hancur berkeping-keping.

Kaca jendela depan dan samping juga hancur. Begitu juga lemari kayu di ruang tengah dan tempat tidurnya  hancur, termasuk plafon depan.

Baca juga: Kronologi Rumah Ketua KPPS Pamekasan Dibom OTK Usai Pemilu, Benarkah Mulai Terjadi Ancaman Teror?

Selain itu, rumah satunya, yang ditempati Kusyairi bersama istri dan anaknya, yang terletak di depan, kaca jendela samping kanan pecah dan plafon bagian belakang hancur.

Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto mengatakan, sebelum terjadi ledakan, pemilik rumah sedang tidur.

Suara ledakan keras baru didengar pemilik rumah saat terdengar beberapa barang yang jatuh seperti bunyi piring pecah.

Seketika itu, pemilik rumah langsung bangun dan keluar rumahnya.

Tak disangka, saat mengecek ke halaman rumah sebelah timurnya, Kusyairi melihat warga setempat berdatangan dan menanyakan asal bunyi ledakan tersebut.

"Pagi itu pak Kusyairi belum tahu pasti dimana ledakan itu terjadi. Lalu ada warga yang menunjukkan bahwa bunyi ledakan itu berasal dari rumah belakang Kusairi," kata AKP Sri Sugiarto, Selasa (20/2/2024).

Seketika itu juga, Kusyairi bergegas ke belalakang rumahnya.

Tak disangka, bagian belakang rumahnya sudah berantakan.

Beberapa lampu penerang di bagian belakang rumahnya juga padam akibat ledakan tersebut.

Tal hanya itu, atap rumah, kaca jendela, lemari, dan barang lainya juga hancur berantakan.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, dan tafsir kerugian material yang rusak sekitar Rp 10 juta," ujarnya.

Lalu, siapa sebenarnya Kusyairi

Ternyata keseharian Kusyairi bekerja sebagai guru di wilayah Pamekasan.  (luhur pambudi/muchsin/kuswanti ferdian)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved