Pertalite Jatim Diduga Bermasalah

Cerita Kholil Warga Tuban Motornya Brebet Usai Isi Pertalite, Harus Dorong 1 Km dan Bayar Servis

Begini cerita Kholil, Warga Tuban yang mengeluhkan motor brebet usai isi Pertalite. Harus dorong motor 1 Km dan bayar biaya servis.

Tangkap layar youtube Harian Surya
MOTOR BREBET - Kholil, Warga Tuban yang Motornya Brebet Usai Isi Pertalite, Harus Dorong 1 Km dan Bayar Servis. 

Ringkasan Berita:
  • Sejumlah warga Tuban mengeluhkan motor brebet usai mengisi Pertalite di beberapa SPBU.
  • Salah satu korban, Kolil, harus mendorong motornya sejauh 1 km dan mengeluarkan biaya perbaikan Rp95.000.
  • Mekanik menduga penyebab kerusakan karena kualitas Pertalite yang tercemar atau tidak standar.

 

SURYA.co.id - Sejumlah warga Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengeluhkan kerusakan mesin sepeda motor usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

Salah satunya dialami oleh Kolil, warga Desa Widang, yang mengaku motornya mendadak brebet dan mogok setelah mengisi Pertalite di salah satu SPBU di Kota Tuban.

Kondisi tersebut membuatnya terpaksa mendorong motor sejauh sekitar satu kilometer menuju bengkel terdekat.

Setelah diperiksa, mekanik menduga kerusakan disebabkan oleh kualitas BBM yang tercemar atau tidak sesuai standar.

Kasus ini menambah daftar keluhan konsumen yang berharap Pertamina segera menindaklanjuti laporan terkait dugaan masalah pada Pertalite di wilayah Tuban.

Kholil menceritakan, kejadian bermula pada Sabtu (25/10/2025) saat ia mengisi Pertalite sepulang kerja.

Awalnya motor Honda Scoopy miliknya masih berjalan normal, namun pada Senin pagi, ketika hendak berangkat kerja, motor terasa berat dan tersendat-sendat.

“Sesampainya di daerah Kuwu, tepatnya di Desa Widang, motor saya mulai nyendat-nyendat, lalu di Compreng malah mati total,” ujar Kolil dalam wawancara dengan Tribun Jatim Network.

Ia kemudian mendorong motornya sejauh satu kilometer hingga menemukan bengkel yang buka.

Setelah diperiksa, tangki dan sistem pompa bahan bakar ternyata kotor dan harus dikuras.

“Busi juga diganti, sarangan di tangki ikut kotor,” katanya.

Total biaya perbaikan mencapai sekitar Rp95.000.

Menurut pengakuannya, aroma Pertalite yang dibeli saat itu terasa berbeda dari biasanya.

Beberapa pengendara lain yang mengisi di SPBU sama juga mengalami masalah serupa, bahkan ada yang harus membongkar sistem injeksi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved