Rumah Ketua KPPS Dilempari Bom

Prabowo-Gibran Menang di TPS yang Ketua KPPS Rumahnya Dilempari Bom di Pamekasan, Korban: Tak Curang

Ternyata di TPS yang diketui Kusyairi itu, suara paslon nomor 2 Prabowo-Gibran mendapat suara terbanyak yakni 173 suara.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Musahadah
kolase surya/kuswanto ferdian/muchsin
Ketua KPPS di Pamekasan, Kusyairi duduk di depan rumahnya yang berantakan akibat dilempari bom. 

SURYA.CO.ID - Terungkap hasil perolehan suara di tempat pemungutan suara (TPS) 06, Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur. 

TPS ini merupakan tempat Kusyairi menjabat sebagai Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang rumahnya hancur akibat dilempari bom pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Ternyata di TPS yang diketuai Kusyairi itu, suara paslon nomor 2 Prabowo-Gibran mendapat suara terbanyak yakni 173 suara.

Sedangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat 61 suara.

Sementara Ganjar - Mahfud mendapat 28 suara.

Baca juga: Fakta Rumah Ketua KPPS Pamekasan Dilempari Bom oleh OTK, Korban Yakin Tak Berhubungan dengan Pemilu

"Kalau Caleg saya tidak hafal perolehan suaranya," kata Kusyairi saat ditemui di rumahnya, Selasa (20/2/2024).

Berdasarkan informasi yang Kusyairi dapat, di 8 TPS Desa Nyalabu Daya, Prabowo - Gibran menang suara dari dua paslon Capres - Cawapres yang lainnya.

Kusyairi memperkirakan, jarak lokasi TPS 6 dengan rumahnya yang di bom ini sekitar 300 meter. 

Sependengaran dia, mayoritas di Desa Nyalabu Daya meemilih Prabowo - Gibran.

"Hasilnya antara Prabowo dengan Anies agak tipis di seluruh Desa Nyalabuh Daya ini," tutupnya.

Disinggung kaitan teror bom yang dialami dengan hasil pemilu ini, Kusyairi justru menyangsikan.  

Pria berusia 53 tahun ini memastikan tidak ada konflik apa pun saat pencoblosan dan setelah penghitungan suara di TPS setempat.

Kusyairi memastikan tidak ada masyarakat setempat, KPPS, dan pendukung calon Presiden atau pendukung calon Legislatif yang cekcok masalah penghitungan suara.

"Aman - aman saja. Hanya malam Senin itu saya dapat undangan mantenan di Hotel Cahaya Berlian. Saya tidak bisa berkumpul malam itu dengan teman-teman," kata Kusyairi saat ditemui di rumahnya, Selasa (20/2/2024) pagi.

Bapak tiga anak ini juga menceritakan, sedari jelang Pemilu 2024 aktif keliling kampung dan balai desa setempat untuk bertemu temannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved