Lereng Semeru Menyelipkan Energi Hijau Tanpa Agresi dengan PLN
PLN terus berupaya memanfaatkan potensi sumber energi baru terbarukan dan mengajak masyarakat untuk turut terlibat
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
Prigi berharap, apa yang dilakukan Sucipto terus diikhtiarkan. Salah satunya dengan menjaga hutan agar air mengalir sepanjang waktu demi terus bisa memanen energi terbarukan.
"Pak Sucipto ini layak disebut local hero," ujarnya.
Dwi Oktavianto Wahyu Nugroho, Dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengatakan, untuk membuat mikrohidro yang dibutuhkan adalah kontiunitas aliran air. Ditambah lagi, daya yang dibangkitkan sangat bergantung pada debit aliran dan ketinggian.
Dwi memaparkan, dari data Dewan Energi Nasional pada tahun 2014 di Indonesia, potensi pemanfaatan energi hidro yang telah teridentifikasi yaitu sebesar 75.000 MW, hanya saja baru termanfaatkan 10,1 persen.
"Potensi PLTMH diduga lebih besar apabila memanfaatkan jaringan irigasi, yaitu pada bendung, bangunan pengendali muka air dan bangunan terjun atau got miring. Jaringan irigasi tersebar luas di seluruh Indonesia," ujarnya.
Di Jawa Timur, ada sejumlah daerah yang berpotensi menjadi tumpuan energi mikrohidro. Di antaranya Lumajang, Mojokerto, Probolinggo dan Banyuwangi.
Sementara itu, Senior Manager Komunikasi dan Umum PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Kemas Abdul Gaffur ketika dihubungi menjelaskan, wilayah Jawa Timur sangat istimewa. Keberadaan aliran air sangat melimpah.
Seirima dengan Sucipto, sumber daya alam ini secara konsisten dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala kecil.
"Hingga sekarang PLN memiliki 38 unit Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur dengan daya mampu 334.4 megawatt (MW). Sebanyak 5 unit di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan 1 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang mampu menghasilkan daya sekitar 13.2 MW," ujar Kemas.
Dalam pengelolaan PLTM dan PLTMH, 1 unit dikelola sepenuhnya oleh PLN dan 4 unit dikelola bersama dengan Independent Power Producer (IPP). IPP adalah perusahaan dibentuk oleh sponsor atau konsorsium, untuk melaksanakan perjanjian jual beli listrik dengan PLN dan untuk mengembangkan, membangun, memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik.
Adapun lokasinya tersebar di seluruh Jawa Timur antara lain, PLTM Lodagung di Blitar, PLTMH Taman Asri di Malang, PLTM Kanzy 1 di Pasuruan, PLTM Sumber Arum 2 dan PLTM Bayu di Banyuwangi serta PLTM Sampean Baru di Bondowoso.
"Untuk itu, PLTM dan PLTMH menjadi pilihan utama dalam mendukung kebutuhan listrik masyarakat. PLN tentunya terus berupaya memanfaatkan potensi sumber energi baru terbarukan dan mengajak masyarakat untuk turut terlibat seperti misalnya dengan IPP, " jelas Kemas.
Keserasian PLN dan Mikrohidro di Dusun Kajar Kuning
Selepas pukul 12.00 WIB, 9 Desember 2023. Hawa Dusun Kajar Kuning meskipun sudah masuk setengah hari, tapi tak terasa terik. Sangat cocok bila mengisi tenaga dengan singgah ke warung rujak yang letaknya berhadapan dengan sebuah masjid, searah dengan jalur menuju pos pantau Gunung Semeru.
Siang itu, ada 5 orang menunggu sebuah makanan khas Jawa Timur-an buatan perempuan sepuh yang dipanggil warga sekitar 'Mbak Um'.
Perusahaan Listrik Negara (PLN)
energi hijau
Lereng Gunung Semeru Banjir
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
mikrohidro
Pembangkit Listrik Energi Baru Terbarukan
Kemas Abdul Gaffur
PT PLN (Persero)
Kabupaten Lumajang
Sungai Besuk Semut
| PGN Perluas Layanan Jargas di Lumajang, Lakukan Sosialisasi pada Masyarakat |
|
|---|
| Pemkab Lumajang Realisasikan Dana Dusun Mulai 2026, Per Dusun Rp 50 Juta |
|
|---|
| Banjir Lumajang Rendam 400 Rumah di Rowokangkung, BPBD Salurkan Bantuan Darurat |
|
|---|
| Ratusan KDMP di Lumajang Belum Siap Beroperasi, Jenis Usaha Belum Jelas |
|
|---|
| 191 ASN Pemkab Lumajang Dirotasi Bunda Indah, Gelombang Mutasi Jilid 2 Segera Dilakukan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.