Transformasi Eks Dolly: UMKM Sepatu, Batik, dan Tempe Bertahan Berkat Dukungan Pemkot Surabaya

Seetelah lokalisasi Dolly resmi ditutup pada Juni 2014, kini menjadi rumah bagi puluhan UMKM perlahan tumbuh.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
nuraini faiq/surya.co.id
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti saat mengunjungi salah satu tempat kegiatan di kawasan eks lokalisasi Dolly, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Sabtu (30/7/2022). 

Ia juga ingin menghidupkan kembali wisata edukasi Dolly bekerja sama dengan karang taruna, termasuk rencana pemberian dana Rp5 juta per wilayah pada 2026 untuk menggerakkan kegiatan wisata lokal.

“Supaya mereka juga ikut memiliki dan menjaga,” katanya.

Kondisi Terkini Eks Dolly

Kini, sepanjang Kupang Gunung Timur Gang 7, berbagai usaha kecil memenuhi area yang dulunya dipenuhi wisma.

Dari warkop, bengkel, hingga sekolah ABK, kawasan ini terus berbenah.

Sejumlah bangunan dikuasai Pemkot dan dialihfungsi menjadi ruang UMKM, PAUD, hingga rencana museum.

Ketua Pokdarwis, Budhi Christiadi, menyebut salah satu bangunan besar yang kosong sejak 2014 kabarnya akan dijadikan museum.

“Gedung yang kosong dan sudah dikuasai pemkot, ada informasi buat museum. Saya juga bingung,” ujarnya.

Tak jauh dari situ berdiri Pasar Burung, memanfaatkan area yang dulu merupakan Wisma Barbara. (Fikri Firmansyah/Bobby Constantin/Luhur Pambudi/Surya.co.id)

Sumber: Surya
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved