Pencegahan Narkoba Butuh Andil Semua Pihak, DPRD Jatim : Keluarga Jadi Barrier Utama

Pencegahan penyalahgunaan narkoba butuh andil semua pihak, terutama dalam lingkup terdekat yakni keluarga.

YouTube Harian Surya
GEBRAKAN WAKIL RAKYAT - Ketua Komisi A DPRD Jatim Dedi Irwansa saat hadir dalam podcast DPRD Jatim Gebrakan Wakil Rakyat di Studio Surabaya belum lama ini. Politisi muda Partai Demokrat ini mengulas tentang peran seluruh pihak untuk pencegahan narkoba. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pencegahan penyalahgunaan narkoba butuh andil semua pihak, terutama dalam lingkup terdekat yakni keluarga.

Peran keluarga sangatlah penting sebagai benteng utama untuk memberikan pemahaman bahwa narkoba sangatlah berbahaya dan merusak sangat besar. 

Ketua Komisi A DPRD Jatim Dedi Irwansa menekankan betul peran keluarga. Pernyataan ini disampaikan Dedi saat hadir dalam Podcast DPRD Jatim Gebrakan Wakil Rakyat yang berlangsung di Studio Surabaya belum lama ini. 

Baca juga: Raperda Pelindungan Perempuan dan Anak di Jawa Timur Jadi Atensi DPRD Jatim

"Sebenarnya barrier utama, utamanya pencegahan ini, ada di keluarga," kata Dedi yang merupakan politisi muda Partai Demokrat sebagaimana dikutip pada Senin (1/9/2025). 

Dedi menyebutkan, sebetulnya Jawa Timur sudah memiliki Perda yang mengatur tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika atau yang dikenal sebagai P4GN.

Yakni, Perda Nomor 10 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. Ini merupakan produk regulasi yang diinisiasi DPRD Jatim periode 2019-2024. 

Baca juga: Waketu DPRD Jatim Deni Wicaksono Sidak ke SMAN 1 Kampak Trenggalek, Respons Demo Siswa Soal Iuran

Tentu tak hanya andil pemerintah maupun aparat yang dibutuhkan untuk pencegahan, melainkan berbagai unsur perlu ikut berperan. Selain keluarga, tentu juga unsur organisasi keagamaan.

Terlebih, Jawa Timur merupakan provinsi yang kental dengan unsur masyarakat yang memiliki kultur religius tinggi. 

Dedi mengatakan, sejauh ini Komisi A sudah bertemu berbagai pimpinan ormas untuk turut menggalakan pesan tentang bahaya narkoba.

Bahkan, ke depan bisa jadi akan dilakukan MoU secara formal antara dewan dengan ormas keagamaan agar pencegahan narkoba semakin massif. 

Baca juga: DPRD Jatim Desak 9.000 Penerima Bansos Divalidasi Ulang, Kalau Dipakai Judi Online, Langsung Coret!

Adapun peran keluarga, Dedi mengatakan juga sangat berperan. Bahkan perannya sangat besar. Sebagai lingkup terdekat, peran keluarga juga sangatlah vital.

Sehingga, Komisi A termasuk berharap tumbuhnya banyak gerakan kerelawanan organik dari unsur keluarga. 

Dedi mengungkapkan, berbagai lini strategis memang sangat dibutuhkan. Kesadaran untuk pencegahan narkoba harus semakin massif.

Terlebih, narkoba juga kerap menyasar generasi muda. Jika dibiarkan, Dedi khawatir ini mengganggu target generasi emas 2045. 

"Tentu akan sulit tergapai kalau peredaran narkoba ini semakin luas, karena narkoba ini bisa betul-betul merusak generasi," ungkap Dedi. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved