Surabaya Hebat

Melihat Interior Gedung Singa yang Berusia 124 Tahun, Cagar Budaya Bersejarah di Kota Lama Surabaya

Ada dua patung singa bersayap yang terpahat kokoh di bagian depan membuat warga Surabaya akrab menyebutnya sebagai Gedung Singa.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
Nur Ika Anisa/TribunJatim.com
GEDUNG SINGA SURABAYA - Penampilan luar Gedung Singa yang berada di Jalan Jembatan Merah Surabaya. Gedung Singa dibangun pada tahun 1901 dan dirancang oleh arsitek ternama dunia, Hendrik Petrus Berlage, sosok yang dikenal sebagai pionir arsitektur modern Eropa. 

Ringkasan Berita:
  • Gedung Singa: Gedung tua di Jembatan Merah Surabaya, dijuluki Gedung Singa (karena 2 patung singa bersayap), genap berusia 124 tahun (dibangun 1901).
  • Karya Arsitek Terkenal: Dirancang oleh arsitek pionir modern Eropa, Hendrik Petrus Berlage, dan dahulu berfungsi sebagai kantor asuransi terbesar Hindia Belanda.
  • Bangunan Terjaga: Dinding bata ekspose, pintu kayu, hingga talang seusia gedung masih kokoh dan terawat apik.
  • Pameran: Pemkot menyambut pameran imersif FIG Life di gedung ini.

 

SURYA.co.id | SURABAYA – Di tengah riuhnya kawasan Jembatan Merah Surabaya, sebuah bangunan tua berdiri tegak seolah menjadi penjaga waktu.

Ada dua patung singa bersayap yang terpahat kokoh di bagian depan membuat warga Surabaya akrab menyebutnya sebagai Gedung Singa.

Baca juga: Video Kota Lama Surabaya, Tempat Wisata Bersejarah yang Instagramable

Tahun ini, bangunan bersejarah itu genap berusia 124 tahun, namun pesonanya tak lekang dimakan  zaman.

Gedung Singa dibangun pada tahun 1901 dan dirancang oleh arsitek ternama dunia, Hendrik Petrus Berlage, sosok yang dikenal sebagai pionir arsitektur modern Eropa.

Dahulu, bangunan ini merupakan kantor Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente, perusahaan asuransi jiwa terbesar di Hindia Belanda pada masanya.

Saat memasuki ruang per ruang dalam gedung, serasa melangkah ke masa lampau.

Dinding batu bata ekspose yang khas masih tersusun rapi, memancarkan warna natural yang menjadi ciri arsitektur Belanda.

Pintu-pintu kayu tua berdiri anggun, sementara relung-relung fasade tampak terawat.

Bagian Penting dari Kota Lama Surabaya

Di bagian belakang, terdapat beberapa ruangan dengan jendela-jendela terbuka.

Area ini tampak asri dengan langit-langit terbuka memperlihatkan bagaimana bangunan ini dirancang dengan detail yang matang.

“Gedung ini sudah berdiri sejak 1901 dan tetap kokoh hingga sekarang. Ia menjadi bagian penting dari Kota Lama Surabaya,” ujar Ir Hidayat Syah MT, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Surabaya, saat meninjau Gedung Singa pada Rabu (19/11/2025).

Tak hanya fasade yang memikat, Hidayat juga menyoroti sejumlah elemen bangunan yang masih terjaga apik, mulai dari talang seusia gedung, dinding, lantai, eternit, hingga interior bagian dalam.

Menurutnya, keberadaan bangunan cagar budaya seperti Gedung Singa adalah aset penting dalam perjalanan sejarah kota.

Kini, pemerintah kota menyambut kehadiran pameran imersif FIG Life yang akan digelar di dalam gedung tersebut.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved