Kematian Dosen Untag Semarang

Gelagat Janggal AKBP B Saksi Kunci Kematian Dosen Untag Semarang, Ternyata Pejabat di Polda Jateng

Polisi berpangkat AKBP inisial B menjadi saksi kunci kematian dosen Untag Semarang. Ternyata dia punya jabatan di Polda Jateng.

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng
TEWAS - Jenazah DLL, dosen Untag Semarang saat dievakuasi dari salah satu kamar kos-hotel daerah Gajahmungkur, Semarang pada Senin (17/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Dosen Untag Semarang meninggal dunia di kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
  • Saat meninggal, dosen Untag Semarang ini bersama seorang polisi berpangkat AKBP inisial B. 
  • Keluarga mengungkap mereka tercatat dalam satu kartu keluarga (KK), namun belum ada pernikahan resmi. 

 

SURYA.CO.ID - Terungkap gelagat polisi berpangkat AKBP inisial B, saksi kunci kematian dosen Untag Semarang di kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.

AKBP B inilah yang bersama dengan dosen berinisial DLL (35) sebelum meninggal dunia. 

Korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tanpa busana tergeletak di lantai samping tempat tidur. 

Polisi menyebut penyebab kematian dosen muda ini karena sakit. 

"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut  (15-16 November) korban berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang," ucap Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir kepada Tribun, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Sosok Achmad Siswanto, Dosen UNJ yang Akhirnya Diangkat Jadi PPPK Setelah Penantian 15 Tahun

Nasoir mengatakan, hasil rekam medis terakhir korban di rumah sakit tersebut tercatat tensi darahnya sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter. Korban hanya menjalani rawat jalan selepas memeriksakan ke dokter.

"Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.

Di bagian lain, keluarga justru melihat banyak kejanggalan tewasnya sang dosen lajang ini. 

TW (Inisial), kerabat korban menyebut kejanggalan itu antara lain informasi kematian korban juga diterima keluarga berjarak cukup jauh.

Korban ditemukan meninggal dunia pada Senin (17/11/2025) pagi sekitar pukul 05.30 WIB, tapi keluarga baru menerima informasi kematian korban pada Senin petang.

Korban juga ditemukan dalam kondisi telanjang dan telentang begitu saja di lantai keramik tanpa alas apapun.

Keluarga korban yang menerima foto itu lantas curiga atas kematian korban yang ditemukan dalam kondisi tersebut.

Pada bagian lain, wajah korban dalam foto tersebut juga sangat berbeda dengan kondisi semasa hidup.

 "Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima,  ada bercak darah keluar dari bagian intim korban. Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini," terang Tiwi, kerabat korban, saat dihubungi Tribunjateng, Selasa (18/11/2025)..

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved