Skenario Perampokan Rumah Dosen di Jambi Mentah, Bripda Waldi Pun Meringkuk Di Tahanan

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan EY menjadi korban pembunuhan disertai perampokan.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Kolase Tribunnews/ Instagram
Bripda Waldi (22) kini menyandang status sebagai tersangka kasus pembunuhan dosen wanita berinisial EY (37). 

"Kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan, meskipun baru satu tersangka yang ditetapkan," lanjutnya.

Baca juga: Siasat Bripda Waldi Kuasai Harta Ibu Dosen Usai Membunuh dan Rudapaksa, Nyamar Bawa Mobil dan Motor

AKBP Natalena Eko Cahyono, mengatakan Bripda Waldi sempat membantah melakukan pembunuhan dan mengaku tak berada di Muara Bungo saat kejadian.

Pelaku sempat menghilangkan jejak dengan cara mengepel rumah korban.

"Pelaku ini memang ulet (kekeuh) dalam berkelit. Berusaha menghilangkan jejak, sempat dipel atau dilap, sehingga jejaknya sangat sulit jika hanya berdasarkan TKP yang ada," paparnya, dikutip dari TribunJambi.com.

Kasus ini menemui titik terang setelah Bripda Waldi terlihat gelisah saat pemeriksaan.

Akibat perbuatannya, Bripda Waldi dapat dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider Pasal 338, Pasal 365, dan Pasal 181 KUHP, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara. 

"Selain proses pidana umum, pelaku juga menjalani proses kode etik Polri (PTDH)," katanya.

Kesaksian Tetangga

Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, Madin Maulana, menerangkan korban jarang bersosialisasi dengan warga dan tak ikut dalam kegiatan kemasyarakatan.

Korban hanya terlihat keluar rumah saat berangkat dan pulang kerja.

"Saya dulu juga pernah bertemu dan pernah bilang, supaya gabung grup perumahan, biar kalau ada apa-apa bisa kasih tahu, karena ibu kan sendirian," ungkapnya.

Ia menambahkan EY tak pernah membuat onar selama tinggal di perumahan dan menyinggung orang lain.

"Baik orangnya. Tapi tidak banyak cerita," sambungnya.

Madin menjadi orang yang ikut mendobrak rumah korban karena tak ada kabar selama dua hari.

Setelah pintu terbuka, tak tercium aroma busuk namun jasad tergeletak di kamar.

"Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, sudah tertutup dengan bantal (wajahnya)," jelasnya.

Ia langsung melapor ke kepolisian dan meminta warga tak menyentuh barang di rumah korban.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved