PKK Surabaya Fokus Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Targetkan Penurunan Produksi Sampah Kota

PKK Surabaya di Jatim, fokus pemilahan sampah rumah tangga, dorong pengelolaan sampah basah, dukung target nasional 2025.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
PENGELOLAAN SAMPAH - Pengukuhan Ketua TP PKK Surabaya, dan Pelantikan pengurus TP PKK Surabaya Periode 2025-2030, di Gedung Wanita Candra Kencana, Surabaya, Jawa Timuf, Rabu (5/11/2025). Rini Indriani menjelaskan, bahwa kepengurusan baru PKK akan kembali fokus kepada pengelolaan sampah rumah tangga, hingga penanganan stunting di Surabaya. 
Ringkasan Berita:
  • PKK Surabaya, Jatim, dorong pemilahan sampah dari rumah, fokus pada sampah basah dan edukasi ibu-ibu.
  • Target dukung pengelolaan 50 persen sampah nasional sesuai Asta Cita Presiden dan program Pemkot Surabaya.
  • Program lain: stunting, SOTH, dan pemanfaatan pekarangan untuk tanaman pangan.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kepengurusan baru Tim Penggerak PKK Surabaya Periode 2025–2030, kembali menegaskan komitmennya dalam pengelolaan sampah rumah tangga. 

Melalui strategi pemilahan sampah sejak dari rumah, produksi sampah skala kota ditargetkan bisa ditekan secara signifikan.

Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriani, menyampaikan bahwa program kerja PKK akan diselaraskan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dan program prioritas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

“Visi dan misi PKK Surabaya kami sesuaikan dengan visi-misi dari Pak Presiden serta pemerintah Kota Surabaya. Salah satunya adalah pengelolaan sampah,” ujar Rini usai pelantikan pengurus PKK Surabaya, Rabu (5/11/2025).

Sampah Basah Jadi Fokus, Ibu-Ibu PKK Didorong Jadi Motor Gerakan

Saat ini, volume sampah yang masuk ke TPA Benowo mencapai 1.600 ton per hari, mayoritas berasal dari limbah domestik dan terdiri dari 60–70 persen sampah organik. 

Rini menekankan pentingnya pemilahan sampah basah, yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah.

“Yang masak ibu-ibu, yang buang sampah juga ibu-ibu. Jadi kami gerakkan ibu-ibu PKK untuk memilah sampah basah dan kering,” jelasnya.

Sampah basah dapat dimanfaatkan sebagai kompos, pakan ternak atau media tanam. Beberapa kampung di Surabaya telah mulai mengembangkan pengelolaan ini, meski belum masif.

“Ini soal habit warga. Tapi saya yakin bisa, karena pendampingan dilakukan lewat ibu-ibu PKK,” tambah Rini.

Selaras Program Nasional: Target 50 Persen Sampah Terkelola

Mengacu pada target pemerintah pusat, pada 2025 pengelolaan sampah nasional ditargetkan mencapai 50 persen.

Hingga Agustus 2025, baru sekitar 39 persen dari total 56,63 juta ton sampah per tahun yang berhasil dikelola.

PKK Surabaya berkomitmen mendukung pencapaian target tersebut melalui edukasi, sosialisasi dan gerakan pemilahan sampah dari rumah.

Fokus Lain: Stunting, SOTH, dan Pemanfaatan Pekarangan

Selain isu lingkungan, PKK Surabaya juga akan fokus pada program kesehatan seperti penanganan stunting, Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), dan pemanfaatan pekarangan untuk tanaman pangan. 

Seluruh program tersebut, dinilai selaras dengan kebijakan pemerintah pusat dan Pemkot Surabaya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved