Berita Viral

Buntut Wacana Purbaya Larang Impor Baju Bekas: Pedagang di Surabaya Menjerit, Anggota DPR Marah

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya akan menindak tegas pelaku bisnis impor baju bekas ilegal (balpres) atau thrifting.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com Azwa Safrina/Youtube CNN Indonesia
BUNTUT - (kiri ke kanan) Beberapa warga Surabaya berbelanja di salah satu pusat thrifting di TEC Tunjungan, Surabaya, Jumat (31/010/2025) Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat wawancara dengan CNN Indonesia 

"Ada beberapa orang, ada yang anggota parlemen. Katanya saya ikut campur sana sini. Enggak. Saya enggak ikut campur. Saya enggak peduli," kata Purbaya.

"Merasa merasa terganggu mungkin ininya," timpa Desy.

"Saya enggak peduli. Yang penting 5,5 persen ke atas itu tercapai. Tujuan saya hanya itu. Nanti kalau itu sudah tercapai, semua juga happy. Dia juga happy," katanya.

Purbaya menjelaskan dengan kebijaakan pihaknya memasukkan uang Rp 200 triliun ke Himbara dari bank sentral, sudah memberikan sentimen positif ke ekonomi dengan menggerakkan ekonomi.

"Pemerintah sendiri di sisi pendapatan, kita akan buat lebih efisien. Dalam pengertian kan kemarin korteks berantakan."

"Kita coba perbaiki dengan waktu cepat. Kita menuju ke arah sana, terus pajak bea cukai, kita rapikan lagi. Jadi kebocoran-kebocoran akan kita tekan semaksimal mungkin," kata Purbaya.

"Target untuk akhir tahun ini berapa?" tanya Desy soal pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kuartal pertama untuk tahun depan harus di atas 5 persen lah istilahnya. Target tahun ini, triwulan keempat, saya harapkan pertumbuhan ekonomi di atas 5,5 persen akhir tahun. Jadi full year bisa 5,2 persen," ujar Purbaya.

Menurut Purbaya, dirinya akan melihat sampai akhir Oktober ini, seperti apa pertumhuhan ekonomi Indonesia.

"Kalau masih belum terlalu cepat, saya akan gelontorkan lagi uang dari kas saya, yang di bank sentral ke sistem perekonomian. Supaya ekonominya semakin jalan," kata Purbaya.

Ia mengatakan dampaknya itu tidak berhenti sebentar, tapi akan berjalan terus ke depan.

"Kalau menurut teori moneter, katanya kebijakan moneter, bukan fiska, dampaknya ke ekonomi baru akan terasa 14 bulan katanya," ujar Purbaya.

"Tapi kalau di sini, saya amati selama ini, 4 bulan sudah kelihatan di ekonomi dengan signifikan. Jadi harusnya sih Desember sudah kelihatan lebih bergairah perekonomian kita," katanya.

Desy lalu menanyakan kapan paling cepat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

"Nah yang jelas enggak bisa tahun ini. Jadi saya harapkan tahun depan bisa di atas 6 persen . Walaupun angka anggaran seperti itu ya."

"Saya pikir, selama program-program berjalan harusnya bisa lebih cepat. Karena private sektor juga saya harapkan tahun depan bisa jalan lebih aktif, tahun depannya lagi lebih cepat lagi," papar Purbaya.

"Mungkin di tahun kelima Pak Prabowo ya, sudah mulai kelihatan tuh bayangan-bayang ke 8 persen," ujar Purbaya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved