Berita Viral

Buntut Wacana Purbaya Larang Impor Baju Bekas: Pedagang di Surabaya Menjerit, Anggota DPR Marah

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya akan menindak tegas pelaku bisnis impor baju bekas ilegal (balpres) atau thrifting.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com Azwa Safrina/Youtube CNN Indonesia
BUNTUT - (kiri ke kanan) Beberapa warga Surabaya berbelanja di salah satu pusat thrifting di TEC Tunjungan, Surabaya, Jumat (31/010/2025) Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa saat wawancara dengan CNN Indonesia 

Ia juga mengeluhkan dampak dari perkembangan toko online yang menawarkan harga lebih murah, sehingga mengurangi minat pembeli terhadap barang thrifting.

Sementara Roy (30) menilai, usaha pakaian bekas merupakan cara masyarakat kecil bertahan hidup di tengah kesulitan ekonomi.

"Kami hidup kan dari sini, kalau usaha kami dibatasi terus kami makan dari mana?" ucapnya.

Baca juga: Nasib Apes Pasangan Kekasih di Tulungagung Kompak Masuk Bui, Curi 2 Hape di Warung Lalapan

Ia berharap pemerintah memberikan penjelasan yang jelas mengenai alasan pelarangan impor serta solusi bagi para pedagang kecil.

"Kalau ada kebijakan, harus ada solusi, itu yang kami minta," pungkasnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa aturan baru untuk memberantas impor pakaian bekas ilegal sedang disiapkan.

Ia menyatakan bahwa aturan tersebut akan terbit dalam waktu dekat dan akan memperketat pengawasan serta penindakan bagi para importir pakaian bekas ilegal.

"Aturan yang berlaku saat ini masih lemah dari segi sanksi sehingga para pelaku masih berani mengimpor pakaian bekas balpres," kata Purbaya.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai akan tetap melakukan pengawasan di lapangan, terutama di pelabuhan-pelabuhan yang menjadi pintu masuk barang impor, hingga aturan baru diterbitkan.

Penindakan ini diharapkan dapat melindungi usaha pakaian lokal yang terancam oleh banjirnya pakaian bekas dari luar negeri seiring dengan maraknya thrifting di Indonesia.

Anggota DPR Marah

Purbaya mengungkapkan, ada anggota DPR yang marah gara-gara wacana tersebut. 

Dalam wawancara dengan Desy Anwar di Youtube CNN Indonesia, Kamis (30/10/2025), Purbaya menargetkan akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen, dengan sejumlah langkah dan kebijakan yang diterapkannya.

"Tapi yang jelas begini, jangka pendek menengah saya coba hidupkan private sector dan garment sektor secara bersamaan."

"Garmen sudah saya dorong-dorong sedikit, walaupun ada yang marah sana sini, tapi biar aja," kata Purbaya.

"Siapa yang marah?" tanha Desy lagi.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved