Berita Viral

Sosok Muhidin Gubernur Kalsel yang Sindir Menkeu Purbaya 'Koboi Salah Tembak' Soal Dana Triliunan

Inilah sosok Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, yang viral sindir Menkeu Purbaya dengan menyebut Koboi salah tembak.

kolase Banjarmasinpost dan Tribunnews
KOBOI SALAH TEMBAK - Kolase foto Gubernur Kalsel Muhidin (kiri) dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (kanan). 

Ia menambahkan, penempatan dana di deposito justru menjadi bagian dari strategi pengelolaan kas yang aman dan produktif.

Dari kebijakan tersebut, Pemprov Kalsel mendapatkan bunga sebesar 6,5 persen per tahun, sekitar Rp21 miliar setiap bulan, yang seluruhnya kembali masuk ke kas daerah.

“Bayangkan kalau disimpan lima bulan saja, hasilnya bisa lebih dari Rp100 miliar. Ini keuntungan daerah, bukan dana mengendap,” tegasnya.

Data per 30 September 2025 menunjukkan nilai deposito di Bank Kalsel masih utuh Rp3,9 triliun.

Hingga 28 Oktober 2025, Pemprov Kalsel telah menarik Rp268 miliar untuk keperluan belanja daerah, dengan sisa kas Rp4,477 triliun tanpa mengurangi nilai pokok deposito.

Muhidin memastikan, seluruh dana tersebut akan direalisasikan sepenuhnya sebelum akhir tahun anggaran.

“Desember kita pastikan semua uangnya direalisasikan untuk belanja,” katanya menutup.

Nada kecewa tak bisa ia sembunyikan. Menurutnya, pernyataan Menkeu Purbaya yang dianggap terburu-buru telah menimbulkan kegaduhan publik.

“Pak Menteri ini mengeluarkan statemen terlalu cepat dan terburu-buru, sehingga mengakibatkan kekacauan. Masyarakat jadi bertanggapan liar, padahal ini menguntungkan pemerintah provinsi,” ungkapnya.

Pemprov Kalsel juga telah mengirimkan klarifikasi resmi ke Kemendagri untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut.

Sosok Muhidin

Muhidin lahir 6 Mei 1958.

Ia adalah politikus Indonesia dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Selatan sejak 16 Desember 2024.

Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan periode 2021–2024 dan Wali Kota Banjarmasin periode 2010–2015.

Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tapin dari Partai Bintang Reformasi dari tahun 2004 hingga 2009. Setelah periodenya habis, dia menjabat kembali sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (DPRD Provinsi Kalsel) dari tahun 2009 hingga 2014 dengan partai yang sama.[2] Sebelum habis jabatan, dia mengundurkan diri dan menjabat sebagai Wali Kota Banjarmasin periode 2010–2015 berpasangan dengan Irwan Anshari.[3]

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved