Berita Viral

5 Pernyataan UGM Soal Ijazah Jokowi: Tegaskan Lulus, Tak Ada Laporan Palsu hingga Ejaan Nama Sumitro

Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta akhirnya menanggapi narasi-narasi negatif yang dikembangkan Roy Suryo Cs tentang ijazah Jokowi.

Editor: Musahadah
youtube universitas gajah mada
KLARIFIKASI - Podcast yang menampilkan Rektor Prof Ova Emilia, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Wening Udasmoro, dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta, serta dipandu oleh Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana. Di podcast ini UGM menegaskan ijazah Jokowi asli. 

"Saat itu masih diketik manual, mereka membuat cover, halaman judul, halaman pengesahan, dicetak di percetakan," katanya. 

Adanya lembar pengesahan yang luput tidak memberikan tanggal, menurut Sigit itu hal wajar karena ketergesaan atau alasan lain. 

Justru hal yang penting adalah adanya berita acara ujian yang ada nilainya.

"Di skripsi tidak ada nilainya, kalau di berita acara ujian ada nilainya. Nanti setelah itu direvisi, kemudian diserahkan kembali untuk mendapatkan persetujuan," katanya. 

Tidak adanya tanggal di lembar pengesahan itu tidak membatalkan esensi dari skripsi  karena yang dipakai adalah berita acara ujian untuk kemudian dimasukkan dalam nilai skripsi, problema khusus atau sebagain fakultas mengatakan nilai thesis.   

IJAZAH - (kiri) Presiden ke-7 RI Joko Widodo berfoto bersama sahabat-sahabat lamanya dari angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM dalam Reuni ke-45 di Sleman, Sabtu (26/7/2025).
(kanan) ijazah Jokowi
IJAZAH - (kiri) Presiden ke-7 RI Joko Widodo berfoto bersama sahabat-sahabat lamanya dari angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM dalam Reuni ke-45 di Sleman, Sabtu (26/7/2025). (kanan) ijazah Jokowi (Kolase istimewa/Tribun Jogja Hanif Suryo)

Seperti diberitakan, tudingan mengenai ijazah palsu yang ditujukan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, belakangan ini semakin masif dihembuskan oleh sejumlah pihak.

Merasa dirugikan, Jokowi melaporkan lima orang ke Polda Metro Jaya pada 30 Maret 2025 dan menyerahkan sejumlah barang bukti sebagai bagian dari laporan tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, peristiwa ini bermula pada 26 Maret 2025 di Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pada saat itu, Jokowi mengetahui adanya video di media sosial yang dianggapnya memfitnah dan mencemarkan nama baiknya, terutama karena menuding ijazah S1 miliknya sebagai palsu.

"Jokowi meminta Aide-de-Camp (ADC) atau ajudan dan kuasa hukumnya untuk mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai media sosial," ungkap Ade Ary di Polda Metro Jaya pada Kamis, 15 Mei 2025.

Merasa dirugikan, Jokowi kemudian resmi melaporkan kelima orang tersebut ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 30 April 2025.

Setelah menerima laporan, Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya langsung menyelidiki perkara tersebut.

Belakangan, penyidik akhirnya menaikkan kasus ini ke penyidikan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Roy Suryo Minta Pemeriksaan Kasus Ijazah Jokowi Hanya Sampai Maghrib"

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved