Salurkan 15 Ribu Ton Jagung SPHP, Bulog Cabang Tulungagung: untuk Stabilisasi Harga Telur

Bulog Tulungagung diberi tugas negara untuk menyalurkan 15.000 ton jagung SPHP kepada peternak ayam petelur.

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
surya/Mohammad Romadoni (Romadoni)
JAGUNG SPHP - Ilustrasi hasil panen jagung. Bulog Tulungagung diberi tugas negara untuk menyalurkan 15.000 ton jagung SPHP kepada peternak ayam petelur. 

Ringkasan Berita:
  • Bulog Cabang Tulungagung ditugaskan menyalurkan 15.000 ton jagung SPHP hingga akhir tahun di 4 wilayah kerja (Blitar Kota, Kab Blitar, Tulungagung, Trenggalek).
  • Jagung SPHP hanya dijual kepada peternak ayam petelur untuk menekan harga pakan ternak, sehingga harga telur stabil dan inflasi terkendali.
  • Peternak membeli jagung SPHP dengan harga subsidi Rp 5.500/kg, jauh di bawah harga pasar (Rp 6.800–7.000/kg).
  • Pemerintah memberi subsidi Rp 1.500/kg.
  • Bulog juga menyerap jagung petani lokal.

 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Tulungagung diberi tugas negara untuk menyalurkan 15.000 ton jagung SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

Berbeda dengan beras SPHP yang dijual secara luas untuk masyarakat, jagung SPHP hanya dijual kepada peternak ayam petelur dengan tujuan untuk menekan harga pakan ternak.

"Sehingga harga telur juga tetap terjaga dalam jangkauan beli masyarakat. Jangan sampai harga beras sudah terkendali, tapi harga telur malah melonjak dan memicu inflasi,” jelas Kepala Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan.

Baca juga: SPPG Polres Tulungagung Jadi yang Pertama Kantongi SLHS, Menu MBG Diawasi Ketat

Saat ini Bulog Tulungagung telah menyalurkan 5.000 ton jagung SPHP di 4 wilayah kerja, yaitu Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Tulungagung dan Trenggalek.

“Dari empat wilayah ini, yang paling banyak menyerap jagung SPHP di wilayah Blitar. Karena di sana peternakannya lebih banyak,” ungkap Yonas.

Harga Jauh di Bawah Harga Pasar

Saat ini jagung SPHP sudah tersedia di gudang Bulog dan tinggal menyalurkan.

Yonas mengatakan hingga akhir tahun target 15.000 ton akan terpenuhi.

Para peternak membeli jagung bersubsidi ini di harga Rp 5.500 per kg, jauh di bawah harga pasar.

“Jagung di pasaran saat ini sekitar Rp 6.800–7.000 per kg. Jadi peternak sangat diuntungkan,” tegasnya.

Jagung SPHP ini tidak bisa dibeli oleh para peternak perseorangan.

Mereka harus bergabung dalam komunitas, bisa koperasi, asosiasi atau paguyuban.

Komunitas peternak ini yang kemudian didata oleh Dinas Peternakan, dan datanya diajukan ke Kementerian Pertanian.

“Sama seperti beras SPHP, kami hanya menerima data dari pemerintah pusat dan menyalurkan jagungnya,” tutur Yonas.

Selain menyalurkan jagung SPHP, Bulog juga melakukan penyerapan jagung petani.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved