Bangunan Ponpes di Situbondo Ambruk

Sosok Santri Putri yang Meninggal Tertimpa Atap Ponpes Situbondo, Sempat Minta Dipeluk Orangtuanya

Rina Solvy Oktayani (34), ibunda korban menangis saat mengenang putri sulungnya yang meninggal tertimpa atap ponpes di Situbondo

Tribun Jatim/Sinca Ari Pangistu
SANTRI MENINGGAL - Rina Solvy Oktayani (kiri) ibunda Putri Helimilia Oktaviantika, korban meninggal dunia dalam peristiwa ambruknya atap kamar putri Pondok Pesantren Salafiya Safiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, pada Rabu (29/10/2025) dini hari. 

Ringkasan Berita:
  • Sosok Putri Helimilia Oktaviantika korban meninggal ambruknya atap kamar putri Pondok Pesantren Salafiya Sa'fiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, pada Rabu (29/10/2025) dini hari, dikenal pendiam dan penurut
  • Sang Ibunda bercerita, Putri baru saja berulang tahun ke 13 pada 20 Oktober 2025. Ia belum sempat mengenakan hadiah jam tangan yang dimintanya
  • Saat ditemui di rumah sakit, Putri sempat memanggil kedua orangtuanya dan minta dipeluk

 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO  - Sosok Putri Helimilia Oktaviantika, korban meninggal dalam peristiwa ambruknya atap kamar putri Pondok Pesantren Salafiya Sa'fiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, pada Rabu (29/10/2025) dini hari, dikenal pendiam dan penurut.

Rina Solvy Oktayani (34), ibunda korban menangis saat mengenang putri sulungnya yang telah dimakamkan di Komplek Pemakaman, Desa Bloro, Kecamatan Besuki, Rabu (29/10/2025) pukul 09.00 WIB, itu.

Baca juga: BREAKING NEWS Belasan Santri Putri Ponpes Situbondo Tertimpa Reruntuhan Atap, 1 Meninggal

Baru 20 Oktober kemarin, anak pertamanya berulang tahun yang ke 13.

Korban belum sempat mengenakan jam tangan yang diminta sebagai hadiah ulang tahun.

"Minta jam tangan, belum sempat dipakai," kenang Rina sambil berkaca-kaca saat didatangi di rumahnya di Jalan Garuda RT 2 RW 4, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, pada Kamis (30/10/2025).

Tak Ada Firasat saat Pertemuan Terakhir

Ia mengaku tak ada firasat apa pun di pertemuan terakhir kalinya sekitar sepekan lalu saat Putri pulang ke rumah.

Baca juga: Wagub Jatim Emil Dardak Berduka Santri Putri Ponpes Situbondo Tewas Tertimpa Atap

Apalagi Putri memang dikenal anak yang pendiam, penurut dan sangat dekat dengan ayahnya.

Putri hanya segera meminta diantar kembali ke Pondok Pesantren karena harus mempersiapkan diri untuk ikut lomba hafalan Qur'an juz 30.

"Itu mau ikut lomba Tahfidz Qur'an, anaknya sudah menghafalkan," jelasnya.

Sempat Memanggil dan Minta Dipeluk

Rina mengaku mendapat kabar pertama kali dari pihak Pondok Pesantren sekitar pukul 00.30 WIB.

Rina dan suaminya, Wahyudi langsung bergegas berangkat ke IGD RS Jatimed tempat putrinya dirawat.

Saat Rina tiba di rumah sakit, anaknya masih dalam kondisi sadar. Bahkan memanggil ibu dan ayahnya.

Kemudian memeluk, sambil berkata sekujur tubuhnya sakit.

"Dia sadar, manggil ayah sama ibu, langsung dipeluk. Ngomong dia kalau dia badannya sakit semua," ujarnya.

Orangtua Ikhlas Kepergian Putri

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved