Bangunan Ponpes di Situbondo Ambruk

RSUD Besuki Pastikan Kondisi Santri Korban Tertimpa Bangunan Ponpes Mulai Membaik dan Siap Dioperasi

Kondisi dua santri korban reruntuhan atap asrama putri Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani Situbondo mulai membaik

Penulis: Izi Hartono | Editor: irwan sy
izi hartono/surya.co.id
DIRAWAT - Santri putri yang mengalami patah tulang saat dirawat di ruang VIP RSUD Besuki Situbondo. Kondisi dua santri korban reruntuhan atap asrama putri Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani, di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, terus memulai membaik. 
Ringkasan Berita:
  • Kondisi dua santri korban atap ambruk Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani mulai membaik.
  • Kedua korban di RSUD Besuki mengalami patah tulang (satu di tulang paha kiri).
  • Satu korban akan segera dioperasi; kondisi keduanya stabil dan layak operasi (patah tulang tertutup).
  • Salah satu korban, Putri Multazabilah, mengaku sadar sudah di RS dan tak tahu pasti detik-detik robohnya atap.

SURYA.co.id | SITUBONDO - Kondisi dua santri korban reruntuhan atap asrama putri Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani, di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, terus memulai membaik.

Direktur RSUD Besuki, dr Imam Hariyono, mengungkapkan korban yang dirawat di rumah sakit itu, karena kondisinya mengalami patah tulang.

"Ada satu santri tulang paha kirinya yang patah," ujarnya.

Baca juga: Bupati Mas Rio Jenguk 2 Santri Korban Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani Situbondo Ambruk

Imam mengatakan satu korban akan segera dilakukan operasi, namun masih akan dilengkapi dengan proses pemeriksaan pemeriksaan untuk menunjang jalannya operasi.

"Kita harapkan kondisi pasien sudah sehat dan bisa dilakukan operiasi," katanya.

Layak Dioperasi

Untuk kondisi pasien atat korban, kata Imam, saat ini kondisinya stabil dan tidak membahayakan terhadap dirinya dan layak dilakukan operasi.

"Korban mengalami patah tulang tetutup, jadi dua paaien itu tidak ada luka tampak luar," jelasnya.

Sementara itu, salah seorang santri yang dirawat di RSUD Besuki, Putri Multazabilah mengatakan, pada saat kejadian dirinya dan semua santri sudah dalam keadaan tertidur.

Ia tidak mengetahui secara pasti ambruknya atap kamarnya santrinya itu.

"Saya tidak tahu dan saya sadar sudah dirumah sakit," ucap Putri.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved