Kecelakaan Bus Di Sukapura Probolinggo
Rekam Jejak dr Faida Eks Bupati Jember yang Terpukul 8 Anak Buahnya Tewas Kecelakaan di Probolinggo
Delapan anak buah Faida di RS Bina Sehat Jember menjadi korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Minggu (14/9/2025).
Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID, JEMBER - Lama tak muncul ke publik, mantan Bupati Jember dr Faida kembali menjadi buah bibir setelah insiden kecelakaan maut bus Hino IND'S 88 nopol P 7221 UG di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).
Delapan anak buah Faida di RS Bina Sehat Jember menjadi korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Minggu (14/9/2025).
Sementara 44 orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti diketahui, setelah menanggalkan jabatan sebagai Bupati Jember pada 2021 silam, Faida kini menjabat sebagai Direktur RS Bina Sehat jember.
Peristiwa kecelakaan maut itu pun membuat Faida sangat terpukul.
Baca juga: Nasib Albahri Sopir Bus Maut Sebabkan 8 Penumpang Tewas saat Kecelakaan di Probolinggo, Sudah Pasrah
"Tujuh jenazah di Rumah Sakit Mohamad Saleh sudah disucikan dan sudah di atas ambulance Merah Putih. Satu jenazah berangkat dari Rumah Sakit Daerah Tongas," kata dr. Faida, Senin (15/9/2025).
Mantan bupati yang berprofesi dokter ini menjelaskan, semua korban luka ringan di Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto sudah dibawa turun dengan Elf dan kendaraan lainnya.
"Kami dibantu Kapolres Probolinggo Pak Latif dan ditambah Satu patroli pengawalan lagi dari Probolinggo," ujar dr.Faida.
Sebelumnya, Faida juga mengerahkan 23 ambulans untuk mengangkut jenazah dan korban kecelakaan di Probolinggo pada Minggu (14/9/2025)
Puluhan Ambulan tersebut berjalan beriringan dari Probolinggo menuju Jember mengakut jenazah dan korban kecelakaan lalu lintas tersebut.
"Saat ini rombongan menjadi 23 ambulan, di bantu kapolres Probolinggo dan ditambah 1 patwal lagi dari Probolinggo," ujar Direktur RS Bina Sehat Jember dr Faida.
Faida mengungkapan, kebanyakan penumpang bus tersebut berpasangan, untuk liburan tour di Bromo.
"Kebanyakan yang pergi berpasangan, mereka ingin rekreasi bersama keluarga namun musibah terjadi," ulasnya.
Faida mengatakan penyebab kecelakaan tersebut karena rem bus pariwisata ini blong, sehingga menghantam pagar besi hingga roboh.
"Polda Jatim sudah langsung olah TKP, saat kami tiba di TKP," paparnya.
Sementara itu Kapolres Probolinggo AKBP M Wahyudin Latif yang langsung mendatangi tempat kejadian menyampaikan bus dengan Nopol P-7221-UG yang dikemudikan AlBahri berisi 52 orang melaju dari arah barat ke Timur.
Lebih lanjut AKBP Latif menambahkan, pasca kejadian petugas dibantu warga berupaya mengevakuasi penumpang didalam bus.
"Untuk 44 orang yang mengalami luka-luka sudah menjalani perawatan di beberapa puskesmas dan rumah sakit yang ada di Probolinggo," ungkap AKBP Latif.
AKBP Latif juga menegaskan, Polres Probolinggo akan berupaya semaksimal mungkin untuk menangani tragedi yang menewaskan 8 orang wisawatan dan 44 orang lainnya mengalami luka-luka.
"Untuk penyebab kecelakaan pastinya, masih kita lakukan penyelidikan. Masih belum bisa kami simpulkan, mohon waktu ya," pungkas AKBP Latif usai menjenguk para korban luka-luka.
Siapa sebenarnya dr Faida?

Dr Faida lahir di Tajinan, Malang pada 19 September 1968.
Dia anak ke tiga dari lima bersaudara pasangan dr. Musytahar Umar Thalib dan Widad Thalib.
Ayahnya seorang dokter dan pengelola rumah sakit.
Faida mengawali pendidikannya di MI Nurul Huda Krikilan, Glenmore, Banyuwangi lalu pindah ke sebuah SD Negeri di Kalibaru.
Lulus SD pada tahun 1981, ia melanjutkan pendidikan ke SMP Kalibaru dan SMA Negeri 1 Jember (lulus 1987).
Ia juga sempat mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo pada tahun 1984.
Ia lalu masuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan lulus pada 1994.
Kemudian ia masuk ke Pascasarjana UGM dan memperoleh gelar Magister Manajemen Rumahsakit (MMR) pada tahun 1998.
Faida merupakan istri dari drg. Abdul Rochim, M. Kes, MMR yang berprofesi sebagai dokter gigi dan juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Dari pernikahannya mereka dikaruniai dua orang anak yakni Abdul Malik Akmal dan Abdurrahman Akhtar.
Faida mengawali karier di rumah sakit Al-Huda, Genteng, Banyuwangi yang merupakan milik ayahnya sendiri, sebagai staf bidang pelayanan medis.
Posisinya lalu naik menjadi wakil kepala bidang pelayanan medis (1996-1998).
Kemudian, ia menjadi Kepala Bidang Farmasi RS Al-Huda pada tahun 1998 hingga 1999.
Ia lalu menjadi kepala Puskesmas Tulungrejo, Glenmore pada 2001 hingga 2004.
Setelah itu ia kembali lagi ke RS Al-Huda sebagai direktur medis hingga tahun 2009 dan naik menjadi Chief Executive Officer (CEO) hingga saat ini.
Ia juga menjadi direktur utama di RS. Bina Sehat Jember[2] dan mengepalai Bina Sehat Training Center, sebuah lembaga pendidikan perawat khusus untuk dikirim ke luar negeri.
Sebagai seorang dokter ia juga membuat sebuah buku berjudul Bukan Perawat Biasa.
Faida bersama Abdul Muqit Arief yang merupakan pengasuh pondok pesantren mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati yang diusung Partai Nasional Demokrat.
Dalam pilkada, pasangan ini bersaing dengan satu pasangan lainnya, yakni pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto.
Lalu pada rekapitulasi suara yang dilakukan KPUD Jember, pasangan Faida-Abdul Muqit memperoleh suara sebesar 525.519 suara (53,76 persen), mengalahkan pasangan lainnya yang mendapat perolehan 452.085 suara atau sebesar 46,24 persen.
Meskipun pada saat rekapitulasi suara sempat diwarnai walk-out oleh saksi pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto, namun putusan Mahkamah Konstitusi membuat pemenang pilkada tetaplah Faida.
Ia lalu dilantik oleh Gubernur Soekarwo bersama 17 bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota di Jawa Timur lainnya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya sebagai bupati pertama wanita dalam sejarah Kabupaten Jember.
Pada PIlkada 2024, Faida gagal mendaftar sebagai calon calon bupati menjelang akhir pendaftaran.
Kronologi Kecelakaan Bus di Probolinggo

Informasi yang diperoleh, kecelakaan bermula saat Bus Pariwisata melaju dari arah Bromo sekitar pukul 12.14 WIB. Setiba di lokasi, Bus melaju tidak terkendali dan menabrak pembatas jalan setelah sopir bus tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.
Laju kendaraan terhenti setelah menabrak sepeda motor milik seorang kurir. Sehingga dari benturan keras itulah membuat sejumlah penumpang terlempar keluar dari bus.
Seorang warga, Suryadi mengaku mendengar suara seperti ledakan 2 kali sebelum kecelakaan terjadi.
Warga Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini menjelaskan, sebelum menyadari adanya kecelakaan, dirinya sempat mendengar seperti suara ledakan. Setelah dicek, baru diketahui terjadi kecelakaan.
"Suara pertama itu seperti ledakan biasa, dan suara kedua seperti ledakan benturan ke tembok. Sempat saya tanyakan kepada penumpang yang masih sehat, katanya dari Jember," kata Suryadi, Minggu (14/9/2025).
Akibat kecelakaan tersebut, menurut Suryadi, beberapa korban sudah meninggal dunia sedangkan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.
"Setahu saya ada 5 orang yang meninggal dunia. Kalau korban yang luka-luka itu banyak, panik saya jadi tidak menghitung," ujar Suryadi.
"Kalau kendaraan lain yang terlibat itu kayaknya sepeda motor kurir paket tapi orangnya tidak terluka, hanya saja sepeda motornya ada di bawah bamper depan bus. Informasinya dari Bromo," tambahnya.
Para korban meninggal pun dievakuasi ke RS M Saleh Probolinggo sedangkan korban luka dirawat di Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto.
Dan menjelang sore, sebanyak 23 mobil ambulan dikerahkan untuk mengangkut jenazah dan korban kecelakaan itu ke Jember. Puluhan ambulans tersebut berjalan beriringan dari Probolinggo menuju Jember.
"Saat ini rombongan menjadi 23 ambulans, dibantu Kapolres Probolinggo dan ditambah 1 patwal lagi dari Probolinggo," ujar Direktur RS Bina Sehat Jember, dr Faida.
Menurutnya, 7 jenasah yang dirawat di RS M. Saleh Probolinggo telah dipulangkan, bahkan sudah di atas ambulan merah putih RS Bina Sehat Jember.
"Semua korban luka ringan dari Puskesmas Sukapura dan Wonomerto sudan dibawa turun dengan Elf dan kendaraan lainnya," kata Faida.
Faida mengungkapan, kebanyakan penumpang bus tersebut berpasangan untuk liburan di Bromo. "Kebanyakan yang pergi berpasangan, mereka ingin rekreasi bersama keluarga namun musibah terjadi," ulasnya.
Faida mengatakan penyebab kecelakaan tersebut karena rem bus pariwisata ini blong, sehingga menghantam pagar besi hingga roboh. "Polda Jatim sudah langsung olah TKP, saat kami tiba di TKP," paparnya. ***
mantan Bupati Jember Faida
dr Faida
kecelakaan di Probolinggo
RS Bina Sehat Jember
Kecelakaan maut di jalur bromo
TribunBreakingNews
Meaningful
Multiangle
SURYA.co.id
Eksklusif
Sopir Bus yang Kecelakaan di Probolinggo Ditetapkan Tersangka, Direktur RS Bina Sehat Faida: Risiko |
![]() |
---|
Temukan Kelalaian Dalam Laka di Jalur Bromo, Polres Probolinggo Tetapkan Sopir Bus Sebagai Tersangka |
![]() |
---|
Ancaman Pidana Bagi Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember yang Kecelakaan di Probolinggo |
![]() |
---|
Cegah Kecelakaan di Jalur Bromo, Satlantas Polres Probolinggo Uji Kelayakan Angkutan Wisata |
![]() |
---|
Usaha Wisata dan Bus di Jember Ikut Jadi Korban Kecelakaan Bromo, Sepekan Banjir Pembatalan Order |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.