Kecelakaan Bus Di Sukapura Probolinggo

Usaha Wisata dan Bus di Jember Ikut Jadi Korban Kecelakaan Bromo, Sepekan Banjir Pembatalan Order

Menurutnya, setiap bus pariwisata berisi 50 penumpang. Sehingga tinggal kalikan saja, berapa orang yang membatalkan perjalanan wisata.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi (imamNahwawi)
ORDERAN BATAL - Ketua Astana Pariwisata Tapal Kuda (Asparta) Jember, Ahmad Imron Rosyadi menyatakan banyak wisatawan membatalkan order perjalanan pasca akibat kecelakaan di jalur Bromo Probolinggo. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Kecelakaan bus di jalur Bromo Probolinggo beberapa waktu lalu, berdampak langsung pada pendapatan penyedia jasa tour wisata dan pemilik bus pariwisata di Jember.

Kecelakaan bus yang dialami rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember di Probolinggo membuat calon wisatawan trauma. Bahkan banyak yang membatalkan pesanan di penyedia jasa wisata dan bus.

Ketua Astana Pariwisata Tapal Kuda (Asparta) Jember, Ahmad Imron Rosyadi mengaku, hampir semua orderan untuk tur wisata selama September 2025 dibatalkan konsumen, usai kecelakaan Bromo.

"Jumlahnya banyak, bahkan hampir semua PO Bus membatalkan orderan. Tinggal kalikan berapa bus yang mereka cancel," kata Imron usia doa bersama untuk korban kecelakaan Bromo, Jumat (19/9/2025).

Menurutnya, setiap bus pariwisata berisi 50 penumpang. Sehingga tinggal kalikan saja, berapa orang yang membatalkan perjalanan wisata.

"Dampaknya banyak PO bus tidak beraktivitas, dan sepi sekali. Makanya kami sangat bela sungkawa atas meninggalnya korban kecelakaan Bromo," kata Imron.

Ia menilai, jalur darurat di jalan wisata yang ekstrem seperti Bromo sangat diperlukan, karena dibutuhkan dalam situasi khusus.

"Bukan hanya di Bromo, tetapi juga di Kawah Ijen, Piket Nol dan beberapa jalur ekstrem lainnya sangat diperlukan jalur darurat," imbuhnya.

Satino, Pengurus PO Bus Kamilah di Jember mengaku, menerima 10 pembatalan orderan konsumen yang hendak melakukan tour wisata pada September 2025.

"Ada yang trip Bromo gagal, ada yang trip Yogya juga gagal. Setelah kecelakaan Bromo, langsung mereka gagalkan rencana perjalannya," tambahnya.

Dan saat ini ada tiga bus pariwisatanya menganggur selama sepekan setelah kecelakaan tragis di jalur Bromo Probolinggo.

"Alasan mereka membatalkan orderan, rata-rata karena takut. Meskipun kami sudah berupaya memberikan penjelasan," ulasnya.

Sebagian dari wisatawan yang membatalkan pesanan itu sudah membayar uang muka, sehingga PO bus terpaksa mengembalikannya.

"Kalau yang sudah DP, tetap dikembalikan. Soalnya pembatalan pesanan kurang sepekan lagi, kecuali kurang 2 hari mereka kena denda," urai Satino. ****

 

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved