Kecelakaan Bus Di Sukapura Probolinggo

Sopir Bus yang Kecelakaan di Probolinggo Ditetapkan Tersangka, Direktur RS Bina Sehat Faida: Risiko

Polisi menetapkan sopir bus berinisial AB sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Jalur Bromo Probolinggo Jawa Timur.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: irwan sy
Imam Nawawi/TribunJatim.com
SOPIR JADI TERSANGKA - Direktur RS Bina Sehat Jember, dr Faida, Senin (15/9/2025). Faida menanggapi penetapan tersangka sopir bus pengangkut pegawai RS Bina Sehat kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo. 

SURYA.co.id, JEMBER - Polisi menetapkan sopir bus berinisial AB sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Jalur Bromo Probolinggo Jawa Timur.

Sopir ini merupakan paling bertanggung jawab dalam kecelakan bus rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember itu, yang menyebabkan 9 orang tewas.

"Setiap pekerjaan ada resiko termasuk resiko hukumnya," kata Direktur RS Bina Sehat Jember dr Faida, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, keadilan hukum harus ditegakkan meskipun hal tersebut tidak memuat mereka yang meninggal dunia kembali hidup.

"Meski tidak akan menjadikan yang telah pergi bisa kembali. Ketegasan, keseriusan dan kecepatan bertindaK Aparat Penegak Hukum dalam perkara ini patut diapresiasi," ucap Faida.

Faida mengatakan saat ini, masih ada dua korban kecelakaan yang masih menjalani inap di RS Bina Sehat Jember, keduanya merupakan perawat rumah sakit ini.

"Korban atas nama Trikokoh sudah pindah dari ICU ke ruang rawat inap biasa. Sedangkan korban atas nama Riyanti masih di ICU," ucapnya.

Faida mengungkapkan, korban bernama Riyanti sudah tahu anaknya tewas dalam kecelakaan di Jalur Bromo kemarin, setelah diberitahu suaminya.

"Karena dia memaksa untuk video call melihat kondisi anaknya. Akhirnya suaminya memberitahukan bahwa anaknya termasuk korban yang meninggal di tempat," ucap perempuan yang pernah jadi Bupati Jember ini.

Secara mental, kondisi Riyanti mulai membaik bahkan sudah bisa tersenyum.

"Tetap tabah, kini sudah mulai berkurang rasa sakit sekujur tubuh yang dikeluhkannya," ulas Faida.

Faida mengatakan, Riyanti harus menjalani operasi, sebab beberapa tulangnya patah akibat kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo.

"Kedua tangan yang dioperasi karena patah sudah mulai dilatih digerakkan. Serta patah di sejumlah tulang rusuknya, juga sudah dioperasi. Selang-selang sudah mulai dilepas," pungkas Faida.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved