Penemuan Mayat Dalam Koper Ngawi

Siapa Lelaki yang Duduk sambil Main HP di Hotel saat Antok Angkat Koper Merah Berisi Mayat?

Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LELAKI MISTERIUS - Sosok lelaki yang duduk di kursi dan main HP di Hotel Kediri saat tersangka Antok mengangkat koper merah. Lelaki itu juga diselidiki oleh polisi

SURYA.co.id - Kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) terhadap Uswatun Khasanah (29) ternyata melibatkan sosok lain.

Salah satu potongan tubuh korban ditemukan di Ngawi, Jawa Timur, dan gelagat sosok tersebut tertangkap kamera pengawas alias CCTV di hotel tempat kejadian perkara di Kediri, Jawa Timur.

Dari rekaman CCTV hotel, terlihat pria berbaju hitam dan bercelana pendek sedang duduk santai sembari memainkan telepon selulernya di depan kamar hotel 301.

Saat itu, tersangka Antok masuk ke dalam kamar tersebut pada Senin dini hari, 20 Januari 2025.

Beberapa jam kemudian, pada pagi harinya, pria yang sama masih berada di depan kamar 301 saat Antok keluar sambil membawa koper besar berwarna merah dan memasukkannya ke dalam mobil.

Baca juga: Ingat Hendra Kurniawan yang Dulu Bantu Ferdy Sambo? Kini Penampilannya Beda Rayakan Imlek 2025

Sosok itu belakangan diduga berinisial MAN.

Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, mengungkapkan bahwa pria tersebut merupakan kerabat keluarga Rohmad Tri Hartanto.

"Berdasarkan CCTV ada dua orang di situ, satu tersangka RTH alias A, satu lagi sudah kita amankan dan kita periksa untuk mendalami peran dari yang bersangkutan," ujar Farman, dilansir dari YouTube KompasTV.

Video lengkapnya bisa dilihat di sini

Kerabat tersangka tersebut sempat dimintai tolong oleh Antok untuk membawa jasad Uswatun Khasanah ke rumah kosong milik neneknya di Tulungagung.

"Hasil pemeriksaan yang bersangkutan masih kerabat dari tersangka, dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung, di rumah kosong," bebernya.

Farman menyebut jasad korban sempat dibawa menginap di rumah neneknya tersebut, sebelum akhirnya dibuang ke tiga kabupaten di Jawa Timur.

"Mayat ini sempat nginap di beberapa tempat, di rumah kosong di Tulungagung, baru tanggal 21 itu pembuangan tahap pertama, baru dilanjutkan tanggal 22 terhadap kepala yang terpental kembali ke dalam mobil pada saat dibuang," jelasnya.

Baca juga: Sharoni, Kades Mendalanwangi Malang Sukses Jadi Entrepreneur Hingga Bisa Sekolahkan Warganya Gratis

Tersangka sempat membawa kembali bagian kepala korban yang sempat dibuang karena takut menimbulkan kecurigaan saat ada pengendara sepeda motor lewat.

"Kenapa pada saat itu diurung, tidak langsung membuang kepala yang mental ke dalam mobil, karena pada waktu itu ada pengendara sepeda motor di belakang mobil tersangka, sehingga dikhawatirkan dicurigai, maka diurung," kata Farman.

Halaman
123

Berita Terkini