SURYA.CO.ID, GRESIK – Harga seragam baru untuk murid jenjang SMA di Kabupaten Gresik menjadi masalah baru bagi para wali murid. Tidak hanya mahal, tetapi harga seragam di setiap sekolah juga tidak sama padahal belum termasuk untuk ongkos menjahit.
Dari informasi yang dihimpun di SMA Kebomas, harga seragam baru antara Rp 1,8 juta untuk murid laki-laki dan Rp j Juta untuk murid perempuan.
Begitu juga di SMA Negeri Sidayu, nilainya juga sekitar Rp 2 juta. Sedangkan di SMA Negeri Gresik mencapai Rp 3 juta per murid.
“Biaya tersebut belum termasuk membayar untuk menjahit seragam, yang mencapai Rp 600.000 karena masih berupa kain,” kata wali murid yang enggan menyebutkan namanya, Kamis, (7/8/2025).
Dari nilai seragam yang berbeda-beda tersebut, wali murid curiga ada permainan harga seragam. Apalagi memang tidak ada standar harga dari pemerintah mengenai harga seragam.
Selain itu ada seragam batik dan jas almamater yang tidak diharuskan oleh pemerintah, tetapi dialokasikan di sekolah.
“Ini sama dengan perdagangan dan bisnis sekolah meski pembelian seragam melalui koperasi sekolah. Kenapa pemerintah tidak menindak dan melarangnya? Sebab BOS (dana operasional sekolah) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) sudah habis digunakan untuk sekolah,” imbuhnya.
Humas SMA Negeri Kebomas, Hadi mengatakan bahwa penjualan seragam dilakukan melalui koperasi. “Soal penjualan seragam, itu hak koperasi,” kata Hadi.
Sementara Kepala Cabang UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kiswanto belum menjawab saat dikonfirmasi. *****