Sharoni, Kades Mendalanwangi Malang Sukses Jadi Entrepreneur Hingga Bisa Sekolahkan Warganya Gratis

Muhammad Sharoni, Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, menjadi sosok inspiratif karena bisa sekolahkan warganya grat

Editor: Adrianus Adhi
SURYA/Imam Taufiq
SEKOLAHKAN WARGA - Muhammad Sharoni (Kiri) Kepala Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang yang mejadi entrepreneur. Foto ini diambil pada Sabtu (18/1/2025) di salah satu kandang ayam milik Sharoni. 

SURYA.co.id, Malang - Muhammad Sharoni, Kepala Desa (Kades) Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, menjadi sosok inspiratif yang membawa angin segar bagi pembangunan desa.

Di usia muda, Sharoni tidak hanya sukses sebagai pengusaha di sektor perkebunan dan peternakan, tetapi juga aktif memberdayakan warga desanya.

Figurnya yang mandiri dan visioner sejalan dengan harapan Bupati Malang, HM Sanusi MM, yang menginginkan para Kades di Kabupaten Malang menjadi entrepreneur sukses.

Baca juga: Nasib Pak Tarno Usai Sakit Stroke hingga Jualan Ikan, Kembali ke Istri Pertama Berkat Doa Sosok Ini

Profil Muhammad Sharoni: Dari Sarjana Peternakan Hingga Jadi Pengusaha Sukses

Lahir pada 2 Juni 1986 di Desa Mendalanwangi, Muhammad Sharoni adalah seorang sarjana Ilmu Peternakan yang kini sedang menempuh pendidikan S-2 di Universitas Islam Malang (Unisma).

Latar belakang pendidikannya inilah yang menjadi pondasi kesuksesannya dalam mengelola usaha peternakan dan perkebunan.

Sharoni membuktikan bahwa ilmu yang dipelajarinya tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

Kesuksesan Usaha Perkebunan dan Peternakan

Sharoni mengelola beberapa usaha yang sukses di sektor perkebunan dan peternakan.

Di lahan seluas 5.000 m⊃2;, ia menanam jeruk dan durian. Di antara 800 pohon jeruknya, Sharoni juga memelihara sapi jenis Limousin dan Simmental.

Tidak hanya itu, ia memiliki dua lokasi peternakan ayam: satu di Dusun Sekar Putih dengan 15.000 ekor ayam, dan satu lagi di Dusun Wiloso, Desa Gondowangi, dengan 50.000 ekor ayam broiler.

Baca juga: Sosok Askolani Bupati Banyuasin yang Banjir Tawaran Jadi Dosen Usai Raih Gelar Doktor Cumlaude

Yang menarik, Sharoni memanfaatkan setiap jengkal lahannya secara optimal. Bahkan, kotoran ayam yang dihasilkan di peternakannya diolah menjadi pupuk organik yang laku dijual. 

"Itu yang membahagiakan saya karena bisa memperkerjakan banyak orang."

"Minimal satu lokasi peternakan itu, ada enam sampai delapan orang, mulai tenaga ahli, sampai kebersihan kandang," tutur Sharoni kepada SURYA.co.id, Sabtu (18/01/2025).

Membuka Lapangan Kerja dan Pendidikan Gratis untuk Warga

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved