Marsma Fajar Akan Dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, Besok Pagi Senin 4 Agustus 2025

Rencananya Jenazah almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, Senin besok (4/8/2025).

Editor: Wiwit Purwanto
Handout/IST
DIMAKAMKAN BESOK PAGI- Marsma Fajar akan di makamkan di Probolinggo, Jawa Timur, besok pagi Senin 4 Agustus 2025. Marsma Fajar gugur saat pesawat latih milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang diterbangkannya jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025) pagi.  

SURYA.CO.ID - TNI Angkatan Udara berduka atas gugurnya Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AU (Kodiklatau), Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto, dalam kecelakaan pesawat latih sipil di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu pagi (03/08/2025).

Rencananya Jenazah almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, Senin besok (4/8/2025).

Jenazah diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Hercules menuju Malang, lalu dilanjutkan perjalanan darat ke Probolinggo.

“Rencana jenazah almarhum Marsma Fajar akan digeser ke Malang lewat Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 06.30 WIB menggunakan Pesawat Hercules,” ujar Kadispenau Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, di rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan.

“Perjalanan ke Malang menempuh waktu 1 jam 45 menit. Dari Malang akan melanjutkan perjalanan dengan jalan darat, dimakamkan di pemakaman keluarga di Probolinggo,” sambungnya.

Baca juga: Fakta dan Spesifikasi Pesawat Latih Yang Jatuh Di Ciampea Bogor, Jenis Populer Di Dunia Aero Sport

Rekam jejak Marsma Fajar Adriyanto

Merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1992 dan dikenal sebagai penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”.

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau.

Marsma Fajar Adriyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 dan penerbang F-16 Fighting Falcon.
Marsma Fajar Adriyanto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992 dan penerbang F-16 Fighting Falcon. (istimewa)

 Salah satu momen penting dalam kariernya adalah saat menghadang lima jet tempur F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada 2003.

“Saya terakhir berkomunikasi dengan beliau hari Jumat lalu, membahas inovasi Dispen AU. Beliau banyak memberi masukan,” kata Nyoman.

“Semangat dan pengabdian beliau akan jadi inspirasi bagi generasi penerus TNI AU,” tutupnya.

Gugurnya Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar TNI Angkatan Udara, para sahabat, dan semua yang pernah mengenal sosoknya. 

Ia bukan sekadar penerbang tempur atau pejabat militer, tapi juga panutan yang selalu menginspirasi lewat dedikasi dan kerendahan hatinya.

Baca juga: Kisah Heroik Marsma Fajar Adriyanto, Penerbang F-16 Usir Jet Tempur AS di Insiden Bawean

Di mata para sahabat, almarhum dikenal sebagai pribadi hangat, rendah hati, namun tegas dalam prinsip.

Sosok pemimpin yang tidak hanya memberi arahan, tapi juga hadir sebagai inspirator. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved