Marsma Fajar Akan Dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, Besok Pagi Senin 4 Agustus 2025

Rencananya Jenazah almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Probolinggo, Jawa Timur, Senin besok (4/8/2025).

Editor: Wiwit Purwanto
Handout/IST
DIMAKAMKAN BESOK PAGI- Marsma Fajar akan di makamkan di Probolinggo, Jawa Timur, besok pagi Senin 4 Agustus 2025. Marsma Fajar gugur saat pesawat latih milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang diterbangkannya jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025) pagi.  

“Beliau adalah figur yang tidak pelit ilmu. Selalu terbuka berbagi informasi dan wawasan, terutama soal strategi pertahanan udara,” ungkap pengamat pertahanan Iwan Septiawan, Minggu (3/8/2025).

Marsma Fajar Adriyanto adalah mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispensau) yang dikenal inovatif.

PESAWAT JATUH - Sebuah pesawat kecil (capung) dilaporkan jatuh di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025).
PESAWAT JATUH - Sebuah pesawat kecil (capung) dilaporkan jatuh di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025). (Ist/Dok Warga/Tribunnews Bogor)

Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai pembina Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), serta tokoh di balik film patriotik Srigala Langit—film yang mengangkat kisah juang para prajurit udara dan membangkitkan semangat nasionalisme.

Salah satu kiprah heroiknya yang dikenang luas adalah saat insiden Bawean pada 3 Juli 2003.

Ketika itu, Kapten Fajar, yang menerbangkan F-16 Falcon 1 bersama Kapten Ian, terlibat manuver udara berbahaya dengan dua jet tempur F-18 Hornet milik militer Amerika Serikat yang melanggar wilayah udara Indonesia.

Dalam situasi genting tersebut, Falcon 1 berada dalam posisi terancam karena F-18 mengambil formasi menyerang. Falcon 2 yang diawaki Kapten Tonny dan Kapten Satriyo segera mengambil peran sebagai support fighter. 

Meski tensi tinggi, Fajar dan tim menunjukkan sikap profesional dan berhasil menghalau pelanggaran tersebut tanpa bentrokan.

Aksi ini hingga kini dikenang sebagai simbol keberanian dan ketegasan TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara.

Kronologi Singkat

Radar sipil-militer di Bali mendeteksi pergerakan pesawat asing tanpa izin di wilayah udara Indonesia.

Pesawat tersebut terbang di ketinggian 15.000–35.000 kaki dengan kecepatan 450 knot, dan tidak berkomunikasi dengan ATC lokal.

TNI AU mengirim dua F-16 dari Lanud Iswahjudi, masing-masing diawaki oleh:

  • TS-1602: Mohamad Tony Harjono & M. Satrio Utomo
  • TS-1603: Ian Fuady & Fajar Adriyanto (callsign: Red Wolf)5

Terjadi penguncian radar dan manuver elektronik antara F-16 dan F/A-18 selama beberapa menit, namun tidak sampai pada kontak senjata.

Penyelesaian Diplomatik

Indonesia mengirim nota protes diplomatik kepada Amerika Serikat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved