Pesugihan Sate Gagak, Film Tentang 3 Sahabat yang Janjikan Tawa Sekaligus Bikin Merinding

Cahaya Pictures melalui film terbarunya Pesugihan Sate Gagak, coba menampilkan sebuah karya komedi-horor

Foto Istimewa Cahaya Pictures
FILM KOMEDI HOROR - Tiga pemeran utama dalam film Pesugihan Sate Gagak. Film komedi horor garapan Cahaya Pictures ini mengangkat kisah absurd tentang tiga sahabat yang terjebak dalam ritual mistis demi mengejar kekayaan. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Cahaya Pictures melalui film terbarunya Pesugihan Sate Gagak, coba menampilkan sebuah karya komedi-horor yang menjanjikan tawa sekaligus bulu kuduk merinding.

Terinspirasi dari kisah ritual gaib yang berkembang di sejumlah daerah di Jawa, film ini mengangkat praktik mistis tak biasa, menyajikan sate dari burung gagak kepada makhluk halus demi kekayaan instan. 

Tradisi tak terdokumentasi ini kini hadir di layar lebar dalam bentuk satir, lengkap dengan karakter-karakter jenaka yang diperankan para komika kenamaan.

Disutradarai Dono Pradana, komika dan aktor asal Surabaya yang dikenal dengan gaya humornya yang khas, film ini juga melibatkan Etienne Caesar sebagai co-director.

Baca juga: Gedung BLK Disnaker Gresik Bakal Difungsikan Menjadi Migrant Center

"Lewat film ini saya cuma mau bilang, hidup itu absurd. Kadang hal-hal paling gelap justru bisa bikin kita ketawa," ungkap Dono, Rabu (23/7/2025).

Dalam jajaran pemain, film ini bertabur nama besar dari dunia komedi tanah air. 

Mulai dari Ardit Erwanda, Yono Bakrie, Benedictus Siregar, Nunung, Firza Valaza, Arief Didu, hingga Ence Bagus, semuanya tampil dengan karakter yang unik dan nyeleneh. 

Sebagai penyeimbang, aktris Yoriko Angeline turut berperan dalam film ini sebagai satu-satunya non-komika yang memberi warna berbeda di tengah kekacauan yang ada.

“Waktu pertama dengar judulnya, ‘Pesugihan Sate Gagak’, saya mikir ini burungnya yang buka lapak atau manusia yang buka warung buat setan?” canda Ardit Erwanda, salah satu pemeran utama.

Film ini mengisahkan tiga sahabat, yakni Anto, Dimas, dan Indra yang karena desakan ekonomi, memilih jalur sesat: menjual sate untuk makhluk gaib demi Harta, Tahta, dan Wanita. 

Cerita pun berkembang menjadi petualangan supranatural yang penuh kejanggalan dan komedi segar.

Produser Aoura Lovenson Chandra menjelaskan, meski berbalut horor, film ini pada dasarnya lebih dominan unsur komedinya. 

"Kami ingin menghadirkan 70 persen komedi dan hanya 30 persen klenik. Fokus kami membuat penonton tertawa dan melupakan sejenak realita di luar bioskop,” ujarnya.

Film ini diproduksi Cahaya Pictures, perusahaan afiliasi dari BASE Entertainment yang selama ini dikenal menghadirkan cerita-cerita lokal dengan sentuhan universal. 

Proyek ini juga merupakan kolaborasi kreatif bersama PK Films, Laspro Media Sinema, IFI Sinema, dan Arendi Cipta Internasional.

Pesugihan Sate Gagak dijadwalkan tayang di bioskop tahun ini, dan siap menjadi tontonan alternatif yang menggabungkan budaya lokal, kritik sosial, dan hiburan penuh tawa," tandasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved