Gedung BLK Disnaker Gresik Bakal Difungsikan Menjadi Migrant Center

Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik Jawa Timur akan difungsikan menjadi Migrant Center.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Willy Abraham
MIGRANT CENTER GRESIK – Gedung BLK Disnaker Gresik Jawa Timur yang akan menjadi Migrant Center untuk membantu para calon pekerja migran Gresik yang akan bekerja di luar negeri, Rabu (23/7/2025). Gedung yang berada di jalan Proklamasi, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik Jawa Timur itu akan menjadi pusat pelatihan dan layanan lengkap bagi calon pekerja migran, mulai dari penguatan keterampilan hingga proses sertifikasi. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik Jawa Timur akan difungsikan menjadi Migrant Center.

Gedung yang berada di jalan Proklamasi, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik Jawa Timur ini menjadi pusat pelatihan dan layanan lengkap bagi calon pekerja migran, mulai dari penguatan keterampilan hingga proses sertifikasi.

Gedung BLK Gresik ini, disepakati Dinas Tenaga Kerja bersama DPRD Gresik dalam rapat membahas rancangan perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan perubahan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) Tahun 2025. 

Baca juga: Kader PKB Gresik Ziarah ke Makam Ulama saat Peringatan Harlah ke-27

Langkah ini untuk optimalisasi fungsi BLK yang rencananya akan dialihfungsikan menjadi Migran Center.

Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muchammad Zaifuddin, menuturkan BLK yang ada saat ini kurang optimal dalam pemanfaatannya. 

Pihak legislatif mendorong agar fasilitas tersebut bisa diaktifkan kembali dan digunakan untuk kebutuhan para pekerja migran.

“BLK itu yang akan difungsikan sebagai migrant center,” ujar Udin, sapaan akrab Muchammad Zaifuddin, (23/7/2025).

Udin mengungkapkan bahwa dalam perubahan PPAS Tahun 2025 terdapat tambahan anggaran sekitar Rp 600 juta yang berasal dari APBD Kabupaten Gresik

Anggaran tersebut direncanakan untuk mendukung sejumlah program strategis Disnaker, termasuk penguatan Unit Reaksi Cepat (URC) Pengawasan Ketenagakerjaan, pembangunan ruangan Migran Center, dan lain sebagainya.

“Dari sekitar Rp 600 juta tersebut akan digunakan untuk URC, ruangan migran center, dan lain sebagainya. Kami berharap pekerja migran di Gresik memiliki kompetensi sehingga tidak menjadi tindak pidana perdagangan orang (TPPO),”pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, rencana mendirikan Migrant Center terpadu di Kabupaten Gresik menjadi pusat pelatihan dan layanan lengkap bagi calon pekerja migran. 

“Kami akan siapkan Migrant Center pusat pelatihan di Gresik, kalau ada gedung kosong tinggal kita isi alat, dan kita ambil guru-guru terbaik dari luar,” ujarnya saat menghadiri Kampanye Migrasi Aman dan Terlindungi Melalui Pemberdayaan untuk Membangun Desa Menuju Indonesia Emas di Aula Wahana Ekspresi Pusponegoro, Gresik, Jawa Timur pada Jumat (11/7/2025).

Migant Center akan menjadikan calon pekerja migran mendapatkan pelatihan menyeluruh, seperti pelatihan skill, pelatihan Bahasa, pelatihan soft skill, informasi job matching. Semua layanan terpadu di satu tempat.

Meski Gresik bukan kantong PMI, namun banyak warga Gresik bekerja di luar negeri.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved