Menjelajahi Rasa Legendaris, 7 Kuliner Khas Surabaya yang Tak Boleh Dilewatkan
Kota Surabaya, yang dikenal sebagai Kota Pahlawan, bukan hanya kaya akan sejarah dan semangat juang, tetapi juga menyimpan harta karun kuliner
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
Meskipun sangat pedas, nasi goreng ini tetap memiliki rasa yang lezat dan otentik, menjadikannya sensasi kuliner yang berani dan tak terlupakan.
Dengan namanya yang nyentrik, salah satu hotel di Surabaya pun menghadirkan ajang atau perlombaan menyantap nasi goreng JK.
Selain karena tingkat kepedasannya, nasi goreng tersebut juga dihadirkan dengan porsi jumbo.
“Untuk nasi goreng JK tahun ini sebentar lagi akan kami adakan, (rencana) kompetisinya 10 Agustus nanti,” ungkap Ayudia, marketing Surabaya Suites Hotel, Selasa (22/7/2025).
7. Pecel Semanggi: Kesegaran Sayur yang Khas
Pecel Semanggi adalah hidangan tradisional yang mungkin lebih sulit ditemukan, namun sangat layak dicari.
Hidangan ini sederhana, terdiri dari daun semanggi dan tauge yang direbus, lalu disiram dengan bumbu manis pedas dari campuran ubi dan kacang.
Pecel Semanggi biasanya disajikan di atas daun pisang dan dimakan dengan kerupuk puli sebagai pengganti sendok.
Rasanya yang segar dan bumbu yang khas membuat hidangan ini menjadi bagian penting dari warisan kuliner Surabaya.
Keberadaan penjual pecel semanggi cukup jarang, berbeda dengan kuliner tahu tek yang masih mudah dijumpai di berbagai kawasan di Surabaya.
Meski demikian, Kota Surabaya memiliki kampung tematik. Kampung semanggi di Kendung, Benowo, Surabaya Barat.
Selain itu, ada juga penjual pecel semanggi Surabaya di Jalan Mayjen Sungkono sebelah Es Dawet Kudus Cak Minto.
Beberapa penjual semanggi juga masih bisa ditemukan di Car Free Day setiap hari minggu di Taman Bungkul Surabaya.
Seperti Yanti, penjual semanggi di Mayjen Sungkono yang mengaku membagi waktu jualan setiap minggunya.
Selama sepekan, ibu empat anak ini membagi lokasi jualan. Saat sabtu dan minggu, ia menjajakan olahan semanggi tersebut ke area car free day Taman Bungkul.
Lebih dari 20 tahun dirinya berjualan Semanggi di sudut Kota Surabaya.
"Saya mulai (jualan) pas anak saya usia tiga tahun. Sekarang usianya sudah 25 (tahun). Berarti sudah 22 tahunan,” kata Yati ditemui di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya.
Dengan usia jualan lebih dari dua dekade itu, kedatangan para pelanggan setia tampak akrab memesan semanggi buatan Yati.
Tangannya cekatan membungkus rebusan daun semanggi, ubi jalar, kecambah di atas pincuk daun pisang.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Persebaya Surabaya Rencanakan Uji Coba Tambahan Sebelum Super League 2025/2026 Dimulai |
![]() |
---|
Ramalan Cuaca Surabaya Hari Ini, 23 Juli 2025: Pagi hingga Sore Cerah, Tak Berpotensi Hujan |
![]() |
---|
Perluas Pangsa Pasar, Polytton Buka Showroom Mobil Listrik Pertama di Surabaya |
![]() |
---|
Ramalan Cuaca Surabaya Besok Rabu 23 Juli 2025, Pagi Hingga Sore Cerah |
![]() |
---|
Maling Motor Dihajar Warga di Simomulyo Baru Surabaya, Ditinggal Kabur Temannya, Mengaku Mau Tobat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.