Jalan Nasional Ambles di Trenggalek Merusak Rumah dan Sekolah, Warga Mengungsi Karena Takut Longsor

Rinanto menyebutkan, sempat ada pengendara yang jatuh akibat retakan tersebut karena saat itu belum ada tanda atau rambu

surya/Sofyan Arif Candra Sakti (Sofyan)
TERGERUS HUJAN - Ruas jalan nasional Trenggalek - Pacitan, tepatnya di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek terlihat menurun hingga 50 centimeter, Minggu (29/6/2025). Jalan tersebut rusak pada Sabtu (28/6/2025) malam setelah hujan intensitas sedang hingga tinggi di Kecamatan Dongko beberapa hari terakhir. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Ruas jalan nasional Trenggalek - Pacitan, tepatnya di Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek mendadak amblas (ambles), Sabtu (28/6/2025) setelah hujan deras berkepanjangan.

Penurunan badan jalan itu terjadi di batas Desa Cakul dengan Desa Pandean sepanjang 50 meter, dengan disertai suara patahan. Setengah badan jalan amblas hingga 45 centimeter sehingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan.

Dari pantauan SURYA di lokasi, warga setempat harus memberlakukan sistem buka tutup untuk pengguna jalan yang lewat.

Warga setempat, Rinanto (35) mengatakan amblasnya jalan tersebut terjadi, Sabtu (28/6/2025) malam. "Awalnya itu tidak ada tanda - tanda, lalu tadi pukul 23.00 WIB tiba-tiba amblas," kata Rinanto, Minggu (29/6/2025).

Rinanto dan keluarganya sempat mendengar ada suara patahan yang cukup kencang. Karena khawatir terjadi sesuatu, ia memeriksa keluar rumah dan diketahui jalan raya di depan rumahnya sudah rusak.

"Kami sekeluarga masih di rumah, jadi mendengar. Ternyata jalannya amblas 40-50 cm," lanjutnya.

Sebelum jalan tersebut rusak, Kecamatan Dongko dan sekitarnya memang diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari terakhir, begitu juga petang hari sebelum kejadian itu.

"Kendaraan lewat harus hati-hati, pelan - pelan, apalagi kalau yang bermuatan agak berbahaya," jelasnya.

Retakan tersebut ada yang melintang sehingga tidak mungkin melewati jalan tanpa melalui retakan yang ada.

Rinanto menyebutkan, sempat ada pengendara yang jatuh akibat retakan tersebut karena saat itu belum ada tanda atau rambu agar mengurangi kecepatan sehingga kecepatan kendaraan roda dua tersebut masih tinggi.

Sebelum rusak, jalan tersebut juga dalam kondisi mulus. "Bannya sampai pecah, lalu terjatuh," jelas Rinanto.

Selain jalan nasional Trenggalek - Pacitan, sejumlah bangunan juga mengalami kerusakan mulai dari rumah milik Rinanto hingga SDN 5 Cakul.

Rinanto kemudian menuturkan bahwa bangunan rumahnya tidak lagi berdiri tegak melainkan miring mengikuti arah gerak tanah. Jika dilihat ke dalam, di lantai rumah tersebut juga timbul retakan-retakan bahkan sampai pecah.

Di sudut lain, gerakan tanah sampai menyebabkan lantai rumah Rinanto menyembul lebih tinggi dibandingkan bagian titik lainnya.

Selain itu diprediksi hujan masih akan turun. Rinanto pun mengungsikan keluarganya karena khawatir kejadian lebih parah akan terjadi, misalnya tanah longsor.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved