Judi Memang Keji, Pemuda di Bangkalan Tega Pukuli Ibunya Saat Meminta Uang Untuk Taruhan

Akibat tidak bisa berpikir jernih, ZF sering memukuli hingga mengancam SA dengan linggis saat meminta uang untuk berjudi

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
Satreskrim Polres Bangkalan for SURYA
BUDAK JUDI SLOT - Anggota PPA Satreskrim Polres Bangkalan menangkap ZF (26) di teras rumahnya, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan pada 28 Februari 2025 pukul 17.00 WIB. ZF kecanduan judi online sehingga sering mengancam ibu kandungnya saat meminta uang. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Tidak salah kalau judi merupakan perbuatan keji, seperti dalam lirik lagu Rhoma Irama.

Gambaran itu ditunjukkan ZF (26), warga Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan yang kecanduan permainan judi online sampai tega menganiaya ibu kandungnya sendiri.

ZF menunjukkan dampak buruk akibat kecanduan itu sehingga menjadi penindas, durhaka, dan bertindak keji kepada SA (54), perempuan yang melahirkannya.

Akibat tidak bisa berpikir jernih, ZF sering memukuli hingga mengancam SA dengan linggis saat meminta uang untuk berjudi.

Perilaku ZF kepada ibu kandungnya itu terangkum dari keterangan Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono dalam kesempatan doorstop di polres, Kamis (6/3/2025). 

ZF dijebloskan ke balik jeruji tahanan setelah ditangkap di rumahnya oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangkalan pada 28 Februari 2025 pukul 17.00 WIB.

“Ibu tersangka mengungsi ke rumah temannya. Pipi kiri korban membengkak dan merasakan nyeri sehingga korban tidak bisa makan hingga dua hari karena terasa sakit saat mengunyah. Belakang kepala nyeri akibat pukulan tersangka, sehingga ia melapor ke polisi,” ungkap Hendro didampingi Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi.

Untuk diketahui, ZF merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Ia pernah menikah siri dan dikaruniai satu orang anak. 

Selama ini sang ibu tinggal satu rumah dengan ZF dan anak bungsu perempuan berinisial SF. Sementara ayah mereka sudah lama berpulang.

Perilaku tidak wajar ZF yang sering memaksa untuk meminta uang dengan ancaman itu, direkam SF melalui kamera video ponselnya.  

“Anak keempat atau adik dari tersangka, SF berusaha melindungi dengan cara memeluk tubuh ibunya. Tersangka masih sempat menendang kaki SF dua kali,” jelas Hendro.

Pemukulan terhadap korban terjadi pada 12 Desember 2024 pukul 18.00 WIB. Awalnya tersangka meminta uang kepada korban sebesar Rp 500.000 untuk bermain slot, namun si ibu hanya memberikan  Rp 100.000.

Tersangka menjadi kalap, mengambil obeng dan menghunuskan ke atas sambil melontarkan ancaman, ‘be’eng mon lok e pegennak pesseh jiah e sodduk’ah maleh langsung mateh’ (kalau kamu tidak menyerahkan sisa uangnya akan saya tusuk biar langsung mati).

“Uang ibunya yang hanya menyisakan Rp 400.000 akhirnya diserahkan kepada tersangka,” tutur Hendro.  

Belakangan SA mulai tidak kuat dengan perlakuan anaknya namun berupaya tetap bertahan di rumahnya meski merasa jiwanya terancam.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved