Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri

Tabiat Agus Komarudin Korban Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Kepsek dan Rekan Terpukul

Terkuak tabiat asli Agus Komarudin, salah stau korban pembunuhan satu keluarga guru di Kabupaten Kediri. Pantesan Kepsek dan rekan terpukul.

kolase SURYA.co.id
Agus Komarudin (kanan) Korban Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, acara doa bersama di SDN Babatan 1 (kiri). 

SURYA.co.id, KEDIRI - Terkuak tabiat asli Agus Komarudin, salah stau korban pembunuhan satu keluarga guru di Kabupaten Kediri.

Tabiat Agus yang dikenal sangat baik membuat Kepala Sekolah dan para rekan sejawatnya merasa terpukul.

Mereka merasa kehilangan sosok Agus yang supel dan penyabar.

Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SDN Babatan 1, Putut Retno Utomosaat seluruh siswa dan guru menggelar doa bersama untuk mengenang Agus Komarudin,usai upacara bendera, Senin (9/12/2024).

Agus Komarudin merupakan salah satu guru sekolah tersebut, yang menjadi korban dalam tragedi pembunuhan satu keluarga di Pandantoyo, Ngancar, Kabupaten Kediri, Kamis (5/12/2024).

Baca juga: Kekayaan Kapolres Kediri yang Nangis Tengok Anak Bungsu Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Guru

Putut menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas kepergian Agus Komarudin

Ia juga mengingatkan para siswa akan pentingnya menjaga empati dan solidaritas dalam menghadapi musibah seperti ini.  

"Kami sangat terpukul atas peristiwa ini. Sebagai bagian dari keluarga besar SDN Babatan 1, kami berduka dan mendoakan agar almarhum Bapak Agus Komarudin beserta keluarga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," kata Putut usai acara.  

Doa bersama tersebut dimulai dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Putut Retno Utomo.

Renungan singkat juga disampaikan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum.

Para siswa terlihat khusyuk mengikuti jalannya acara, sambil membawa foto Agus Komarudin sebagai kenang-kenangan.  

Baca juga: Trauma Berat Anak Bungsu Korban Selamat Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Bupati Sampai Iba

Putut menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari doa 7 harian untuk Agus Komarudin.

Beliau dikenal sebagai guru yang sangat berdedikasi dan telah mengabdi di SDN Babatan 1 sejak diangkat menjadi PNS pada 2023.

Selain mengajar kelas 4, Pak Agus juga mengampu pelajaran agama Kristen.  

"Sosok Pak Agus adalah pribadi yang sangat baik, supel, penyabar, dan selalu siap membantu. Beliau sering membantu tugas rekan guru lain meskipun itu bukan tanggung jawabnya. Murid-murid juga sangat dekat dengannya karena kesabaran dan cara beliau mengajar yang menyenangkan," tambah Putut.  

Doa bersama ini juga ditujukan untuk keselamatan seluruh guru yang sedang bertugas di Ngancar.

"Semoga para guru di sini selalu mendapatkan perlindungan Allah SWT dan dapat menjalankan tugas dengan lancar," lanjutnya.  

Kepala sekolah menegaskan, tragedi ini menjadi duka mendalam bagi seluruh civitas sekolah. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.  

"Kami merasa perlu mengajak anak-anak untuk turut mendoakan almarhum sebagai wujud empati. Selain itu, ini juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya rasa peduli terhadap sesama," tutup Putut Retno Utomo.  

Salah satu siswa kelas 4 yang pernah diajar Agus Komarudin, Alyura mengenang gurunya sebagai sosok yang baik dan tegas dalam mengajar.

"Pak Agus itu suka memberikan tugas sulit, tapi kalau kita tanya, beliau pasti membantu. Beliau baik sekali," ungkap Alyura. 

Sebelumnya, peristiwa berdarah menggemparkan warga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (5/12/2024) pagi. 

Tiga anggota keluarga ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumah mereka, sementara satu anak berhasil selamat meskipun dalam kondisi kritis.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu diketahui sekitar pukul 08.30 WIB. 

Saat itu, sejumlah saksi yang datang untuk mengecek kondisi Agus Komarudin (38), seorang warga setempat yang izin tidak masuk sekolah pada Rabu sebelumnya. 
Diketahui, agus Komarudin adalah seorang guru.

Saat di cek, pintu rumah Agus tertutup rapat dan tidak ada yang keluar meski telah diketuk beberapa kali.

Setelah beberapa kali mencoba menghubungi korban tanpa hasil, salah satu anggota keluarga, Supriono memutuskan untuk membuka jendela kamar. 

Ia terkejut menemukan bercak darah di atas kasur, namun tidak berani masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Nasib Anak Bungsu Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Pelaku Iba, Ini Kondisinya

Kecurigaan semakin menguat, ketika salah satu saksi yang melihat melalui lubang tembok kayu di dapur melaporkan adanya pemandangan mengerikan. 

Sebuah tangan tergeletak di lantai dapur yang diduga milik korban Kristiani (37), istri Agus Komarudin

Kejadian ini segera dilaporkan ke perangkat desa setempat, dan diteruskan ke Polsek Ngancar.

Setelah petugas kepolisian tiba di lokasi, dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Dua korban ditemukan tergeletak di dapur dalam kondisi berlumuran darah, yaitu Agus Komarudin dan Kristiani. Sementara itu, Christian Agusta Wiratmaja, anak pertama pasangan tersebut yang masih duduk di bangku SMP, ditemukan tergeletak di ruang tengah dengan kondisi serupa.

Anak bungsu pasangan tersebut, Samuel Putra Yordaniel yang masih duduk di bangku SD, ditemukan dalam keadaan terluka parah namun masih hidup. Ia segera dilarikan ke RSUD SLG untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Korban Dikenal Baik Warga

Proses pemakaman keluarga korban dugaan pembunuhan di Desa Pandantoyo Ngancar Kediri, Jumat (6/12/2024).
Proses pemakaman keluarga korban dugaan pembunuhan di Desa Pandantoyo Ngancar Kediri, Jumat (6/12/2024). (surya.co.id/isya anshori)

Kabar pembunuhan yang menimpa keluarga ini meninggalkan duka mendalam bagi para tetangganya.

Keluarga dengan latar belakang pendidikan sebagai guru ini dikenal ramah dan santun, serta aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat di desanya.

Sekretaris Desa Pandantoyo, Fendi Yoga, menyampaikan bahwa Agus Komarudin adalah seorang guru SD di Desa Babadan, Kecamatan Ngancar.

Sementara itu, istrinya, Kristina, merupakan pegawai negeri yang juga mengajar di sebuah SD di Kabupaten Tulungagung. 

"Bahkan pada Pilpres Februari 2024 kemarin, Bu Kristina menjadi Ketua PPS di sini," ujar Fendi Yoga saat dihubungi Kompas.com. 

Fendi menambahkan, warga setempat mengenal keluarga tersebut sebagai sosok berpendidikan tinggi dengan aktivitas sosial yang positif. 

Kehidupan keagamaan mereka pun dikenal taat dan toleran.

Meskipun berasal dari keluarga beragama Nasrani, mereka tetap menghargai tradisi umat agama lain, termasuk merayakan Lebaran dengan berkunjung ke rumah tetangga. 

"Meski Nasrani, kalau Lebaran, mereka juga ikut berkeliling ke rumah-rumah tetangga untuk berlebaran," ungkap Fendi.

Kepergian para korban secara tragis, menurutnya, meninggalkan duka yang mendalam di kalangan warga desa.

Warga setempat juga merasa penasaran mengenai latar belakang peristiwa tersebut.

Fendi dan masyarakat berharap kasus ini segera terungkap agar pelaku dan motif di baliknya bisa diketahui.

Ketiga korban dugaan pembunuhan di Dusun Gondanglegi Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri dimakamkan, Jumat (6/12/2024).

Almarhum Agus Komarudin (38), istrinya Kristiani (34) dan anak pertamanya CAW (12) dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU Desa Pandantoyo pukul 09.00 WIB. 

Sebelumnya ibadah upacara kebaktian jelang pemakaman berlangsung di GKJW Pepanthan Pandantoyo sekitar pukul 08.00 WIB.

Meski dalam satu liang lahat, pemakaman disiapkan dalam lubang satu persatu dan berjejer. 

Purwoadi teman dalam satu jamaah gereja mengenang almarhum Agus sebagai sosok yang ulet dan tlaten dalam bekerja.

Selain menjadi guru, Agus juga menjadi teknisi IT di gereja setempat.

"Hari Selasa masih ketemu sama saya, tidak ada pembicaraan permasalahan apapun," tuturnya usai mengantarkan almarhum di pemakaman.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved