Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri

2 Alasan Kuat Yusa Nekat Bunuh Satu Keluarga Guru di Kediri, Soal Utang dan Konflik Keluarga

Terkuak dua alasan kuat yang mendorong Yusa Cahyo Utomo (35) nekat membunuh satu keluarga guru di Kediri. Masalah utang dan konflik keluarga.

|
kolase SURYA.co.id
kolase foto kasus pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri. Terkuak dua alasan kuat pelaku. 

Ancaman hukuman maksimal yang dapat diterapkan adalah pidana mati.

"Ini adalah kasus pembunuhan berencana yang sangat keji. Kami berkomitmen untuk memprosesnya sesuai hukum dengan ancaman hukuman tertinggi," tegas Bimo.

Sementara itu, menurut salah satu tetangga pelaku yang tak mau disebutkan namanya, pelaku tidak ada kabar di lokasi sejak kasus penjambretan pada tahun 2021 silam.

Perceraian itu juga disebabkan karena pelaku melakukan aksi penjambretan.

"Setelah kasus 2021 dulu, yang bersangkutan tidak di rumah Bangsongan. Ada informasi dia di Jateng, tapi tahu-tahu sudah tertangkap akibat kasus pembunuhan," jelasnya.

Sebelumnya, peristiwa berdarah menggemparkan warga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) pada Kamis (5/12/2024) pagi. 

Yusa (kiri), Terduga Pembunuh Satu Keluarga Guru di Kediri. Begini tabiatnya.
Yusa (kiri), Terduga Pembunuh Satu Keluarga Guru di Kediri. Begini tabiatnya. (kolase SURYA.co.id)

Tiga anggota keluarga ditemukan tergeletak bersimbah darah di rumah mereka, sementara satu anak berhasil selamat meskipun dalam kondisi kritis.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu diketahui sekitar pukul 08.30 WIB. 

Saat itu, sejumlah saksi yang datang untuk mengecek kondisi Agus Komarudin (38), seorang warga setempat yang izin tidak masuk sekolah pada Rabu sebelumnya. 
Diketahui, agus Komarudin adalah seorang guru.

Saat di cek, pintu rumah Agus tertutup rapat dan tidak ada yang keluar meski telah diketuk beberapa kali.

Setelah beberapa kali mencoba menghubungi korban tanpa hasil, salah satu anggota keluarga, Supriono memutuskan untuk membuka jendela kamar. 

Ia terkejut menemukan bercak darah di atas kasur, namun tidak berani masuk ke dalam rumah.

Kecurigaan semakin menguat, ketika salah satu saksi yang melihat melalui lubang tembok kayu di dapur melaporkan adanya pemandangan mengerikan. 

Sebuah tangan tergeletak di lantai dapur yang diduga milik korban Kristiani (37), istri Agus Komarudin. 

Kejadian ini segera dilaporkan ke perangkat desa setempat, dan diteruskan ke Polsek Ngancar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved