Pembunuhan 1 Keluarga di Kediri

Sosok Kapolres Kediri yang Nangis Tengok Anak Bungsu yang Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Guru

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menangis saat menengok saksi kunci pembunuhan satu keluarga di Kediri. Begini kondisinya!

|
Penulis: Isya Anshori | Editor: Musahadah
kolase surya/isya anshori
Kapolres Kediri AKBP Bimo Aryanto menangis saat menengok anak bungsu yang selamat dari pembunuhan satu keluarga guru. 

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menduga kasus yang menewaskan Agus dan keluarganya itu adalah kasus  pencurian dengan kekerasan (perampokan) berujung pembunuhan. 

Baca juga: Nikahi Dewi Khalifah Wabup Sumenep yang Usianya 10 Tahun Lebih Tua, Ini Sosok Bripka Krisna Maharta

Baca juga: Nasib Anak Bungsu Selamat dari Pembunuhan Satu Keluarga Guru di Kediri, Pelaku Iba, Ini Kondisinya

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan bahwa korban mengalami kekerasan fisik sebelum meninggal dunia.

"Dari keterangan beberapa saksi dan hasil olah TKP, kejadian ini kami duga sebagai kasus pencurian dengan kekerasan yang berujung pada pembunuhan. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara untuk melihat kondisi salah satu korban yang masih selamat, dan alhamdulillah kondisinya stabil," kata AKBP Bimo Ariyanto

AKBP Bimo menambahkan, autopsi akan dilakukan pada hari Kamis sekitar pukul 18.00 WIB, untuk mengetahui lebih lanjut penyebab kematian korban. 

Hasil sementara dari olah TKP menunjukkan bahwa para korban mengalami kekerasan fisik, berupa pukulan menggunakan benda tumpul. Namun, penjelasan lebih lengkap akan disampaikan setelah hasil autopsi keluar.

"Selain itu, dari hasil olah TKP, kami juga menemukan bahwa mobil milik korban hilang, serta beberapa barang lainnya yang juga tidak ada di tempatnya," bebernya.

Terbaru, almarhum Agus Komarudin (38), istrinya Kristiani (34) dan CAW (12) akan dimakamkan hari ini, Jumat 6 Desember 2024 di TPU Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. 

Adapun ibadah upacara kebaktian jelang pemakaman berlangsung di GKJW Pepanthan Pandantoyo sekitar pukul 08.00 WIB.

Terlihat sejumlah peziarah telah berdatangan sejak pukul 07.00 WIB. Warga setempat juga banyak yang hadir dengan wajah haru dan tak tega. Bahkan teman dari Samuel juga hadir untuk mendoakan almarhum sebelum dimakamkan. 

Para keluarga besar dan kerabat dari para korban juga turut memadati area tenda yang telah dipasang di depan gereja.

Salah satu peziarah Wahyu mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian satu keluarga ini. Warga Pandantoyo ini mengenal sosok almarhum dengan baik dan tak menyangka mereka telah tiada dengan cara tragis.

"Tak menyangka, semoga pelaku cepat ditemukan dan dihukum dengan setimpal," ucapnya (Tribun Mataraman/ Isya Anshori/Kompas.com)

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved