Berita Gresik

Bupati Gresik Gus Yani Pastikan Normalisasi Kali Lamong Sudah 40 Kilometer

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memastikan penanganan banjir tahunan akibat luapan Kali Lamong terus ditangani. 

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat meninjau normalisasi Kali Lamong, beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atay Gus Yani, memastikan penanganan banjir tahunan akibat luapan Kali Lamong terus ditangani. 

Sepanjang tahun ini, normalisasi Kali Lamong sudah dilakukan sepanjang 40 kilometer.

"Alhamdulilah penanganan Kali Lamong terus berjalan, pada tahun ini sudah 40 kilometer telah kami normalisasi bersama DPUTR Gresik dan BBWS Bengawan Solo, selalu berkoordinasi untuk menormalisasi Kali Lamong," ujar Gus Yani, Selasa (26/11/2024). 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik di Jawa Timur (Jatim), melakukan strategi jemput bola dengan berkoordinasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo selaku pihak terkait untuk penanganan Kali Lamong. 

Pihak BBWS melakukan tanggul parapet, Pemkab Gresik melakukan normalisasi dengan cara dikeruk, agar Kali Lamong yang sejak dulu dangkal mampu menampung debit air lebih banyak dan tidak mudah meluap.

Normalisasi Kali Lamong ini dilakukan rutin setiap tahun, sejak tiga tahun lalu. 

Pada tahun 2024 ini, Pemkab Gresik juga menyiagakan alat berat di titik-titik tanggul anak Kali Lamong, mengantisipasi jebol.

Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik, Ubaidilah menambahkan, tidak hanya normalisasi yang dilakukan untuk penanganan banjir Kali Lamong.

"Yang dilakukan oleh Dinas PUTR, penanganan banjir Kali Lamong, di antaranya normalisasi Kali Lamong dan anak Kali Lamong mulai hulu sampai hilir (Balongpanggang sampai Kebomas), pembangunan kolam retensi di Tambak Beras Cerme, pembangunan tanggul parapet oleh BBWS," ujarnya.

Panjang normalisasi yang sudah dikerjakan kurang lebih 40 kilometer di sebagian wilayah Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Kedamean, Menganti, Cerme dan Kebomas.

"Kami juga menyiagakan alat-alat berat di lokasi rawan banjir, mobile pompa banjir, dan bahan-bahan kedaruratan sepertin gedeg, karung zak, bongkotan sereta beronjong," tambah Ubaidilah.

Langkah strategis lainnya adalah, berkoordinasi serta berkolaborasi terus dengan masyarakat desa, kecamatan, BPBD, BBWS dan lainnya.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved